Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah harga diri dan dukungan teman sebaya secara bersama-sama dapat menjadi prediktor subjective well-being pada remaja awal, mengetahui apakah harga diri dapat menjadi prediktor subjective well-being pada remaja awal, dan mengetahui apakah dukungan teman sebaya dapat menjadi prediktor subjective well-being pada remaja awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian ini adalah ex-post facto. Sampel yang digunakan sebanyak 394 orang remaja awal dari 3 SMP di Kabupaten Sleman yang berusia sekitar 12-13 tahun. Teknik pengumpulan data menggunakan 3 jenis angket yang terdiri dari angket subjective well-being, angket harga diri dan angket dukungan teman sebaya. Teknik validasi instrumen menggunakan validasi isi dan reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha Cronbach. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri dan dukungan teman sebaya secara bersama-sama dapat menjadi prediktor subjective well-being pada remaja awal dengan sumbangan efektif sebesar 49,8%; (2) harga diri terbukti menjadi prediktor subjective well-being pada remaja awal dengan sumbangan efektif sebesar 11,7%; dan (3) dukungan teman sebaya terbukti menjadi prediktor subjective well-being pada remaja awal dengan sumbangan efektif sebesar 38,2%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dibandingkan dengan harga diri, dukungan teman sebaya dapat memberikan sumbangan efektif lebih besar terhadap subjective well-being pada remaja awal.
Copyrights © 2024