Penelitian ini menganalisis teknik penerjemahan pidato kepresidenan untuk menyampaikan pesan etis dan ide pembangunan berkelanjutan. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, studi ini menggali teknik penerjemahan seperti modulasi, kesetaraan budaya, dan adaptasi gaya bahasa, serta dampaknya pada pemahaman audiens.Hasil penelitian menunjukkan penggunaan teknik modulasi pada frasa "harnessing technological progress," diterjemahkan menjadi "memanfaatkan kemajuan teknologi," yang lebih relevan dengan konteks Indonesia. Teknik kesetaraan budaya diterapkan pada istilah "inclusive future," diadaptasi menjadi "masa depan yang inklusif dan adil," mengacu pada nilai keadilan dalam budaya lokal. Adaptasi gaya bahasa juga tampak pada frasa "emerging technologies," yang diterjemahkan langsung menjadi "teknologi baru yang berkembang."Teknik modulasi dan kesetaraan budaya dominan dalam analisis ini, menunjukkan efektivitasnya dalam menyampaikan nilai penting pidato. Penggunaan teknik penerjemahan yang tepat memfasilitasi interpretasi yang lebih jelas dan bermakna, menciptakan koneksi antara pidato presiden dan audiens lokal.
Copyrights © 2024