Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pandangan Søren Kierkegaard dan Al-Ghazali mengenai makna kematian, serta mengidentifikasi implikasi pemikiran mereka terhadap pemahaman eksistensi dan tujuan hidup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka (library research), yang melibatkan analisis mendalam terhadap karya-karya filosofis Kierkegaard dan Al-Ghazali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kierkegaard memandang kematian sebagai transisi menuju kehidupan yang lebih tinggi dan transendental, di mana kematian fisik dianggap sebagai akhir dari keputusasaan spiritual yang menghalangi pencapaian otentisitas eksistensi manusia. Sebaliknya, Al-Ghazali memandang kematian sebagai pengingat akan kefanaan dunia dan sebagai awal dari kehidupan yang lebih baik di sisi Allah bagi mereka yang mempersiapkan diri dengan baik melalui tindakan moral dan spiritual. Kontribusi penelitian ini terletak pada pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana ajaran Kristen dan Islam mempengaruhi pemikiran kedua tokoh besar ini dalam melihat kematian, serta relevansi pemikiran mereka dalam konteks eksistensial manusia masa kini.
Copyrights © 2024