Kortikosteroid mempunyai spektrum indikasi yang luas dapat digunakan sebagai terapi pengganti, menekan peradangan dalam berbagai penyakit inflamasi dan juga untuk autoimun. Namun dengan spektrum indikasi yang luas dan penggunaanya yang berpekepanjangan dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti chusing sindrom, hiperglikemia, hipertensi, dll . Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat kortikosteroid pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit dan untuk menilai ketepatan pemberian obat kortikosteroid berdasarkan dosis dan potensi interaksi obat. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif yang dilakukan secara retrospektif. Metode penelitian ini meliputi penetapan kriteria pasien yang akan dikaji, penetapan kriteria obat dan menetapkan kriteria penggunaan obat, kemudian dilakukan pengumpulan atau pengorganisasian data, pengkajian data secara kuantitatif dan kualitatif lalu dilakukan pengambilan keputusan serta saran. Jumlah resep pasien rawat jalan yang menggunakan obat kortikosteroid selama bulan Februari 2018 sebanyak 290 resep. Pasien yang paling banyak menerima obat kortikosteroid adalah pasien perempuan (59,40%) pada usia dewasa (68,63%) dengan obat yang paling banyak diresepkan adalah metilprednisolon 4 mg (28,97%). Dosis yang diberikan terdapat dosis lebih (1,14%), dosis kurang (1,90% ) dan dosis tepat (96,96%). Sedangkan potensi interaksi obat yang terjadi yaitu pada tingkat mayor (40,38%) dan moderat (69,23%) dengan mekanisme secara farmakokinetik (42,11%) dan interaksi secara farmakodinamik (57.89%).
Copyrights © 2019