Diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang tidak tergantung pada insulin, terjadi pada 90-95% kasus dari keseluruhan penderita diabetes. Salah satu pilihan terapi yang digunakan ialah obat yang bekerja menghambat aktivitas enzim ?-glukosidase. Pengembangan obat tradisional menjadi sangat potensial dalam terapi, dikarenakan efek samping yang ditimbulkan lebih sedikit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi antidiabetes pada ekstrak daun dan batang pelawan melalui uji aktivitas inhibitor enzim ?-glukosidase. Daun dan batang pelawan diekstraksi dengan metode refluksmenggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol. Ketiga ekstrak tersebut dilakukan pengujian penghambatan terhadap enzim ?-glukosidase menggunakan microplate reader, dengan akarbose sebagai pembandingnya. Hasil uji aktivitas inhibitor enzim ?-glukosidase ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol pada daun pelawan memiliki IC50 secara berturut-turut yaitu 341,026 µg/mL, 114,953 µg/mL, dan 73,898 µg/mL. Sedangkan ekstrak n-heksan, etil asetat, dan etanol pada batang pelawan memiliki IC50 secara berturut-turut yaitu 427,891, 612,131 µg/mL, 447,657 µg/mL. Sementara akarbose memiliki IC50 19,454µg/mL. Hal ini menunjukan bahwa pada daun pelawan ekstrak etanol dan pada batang pelawan ekstrak n-heksana yang memiliki aktivitas inhibitor enzim ?-glukosidase paling kuat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020