Rifampisin merupakan salah satu terapi utama untuk pengobatan tuberkulosis. Pasien TB dengan diabetes melitus memiliki angka kesembuhan yang rendah dan angka kegagalan terapi yang tinggi, salah satunya disebabkan oleh adanya interaksi antara obat antituberkulosis dengan obat oral antidiabetes. Rifampisin yang merupakan suatu drug inducer diduga kuat berinteraksi secara signifikan dengan obat oral antidiabetes khususnya golongan sulfonilurea. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji efek rifampisin terhadap perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik obat antidiabetes, khususnya golongan sulfonilurea dan biguanid. Penelitian ini berjenis review article dengan desain narrative review menggunakan artikel yang terpublikasi terkait interaksi rifampisin dengan obat oral antidiabetes. Rifampisin yang merupakan suatu drug inducer enzim sitokrom P-450 diduga kuat dapat mengubah parameter farmakokinetik dengan menurunkan konsentrasi obat dan mempercepat eliminasi obat antidiabetik oral yang berdampak pada tingkat kontrol gula darah yang buruk yang dapat mengarah pada kegagalan terapi TB. Metformin, yang diduga kuat memiliki manfaat positif pada tatalaksana TB-DM direkomendasikan pada sejumlah penelitian selain memiliki interaksi yang lebih sedikit dengan rifampisin Rifampisin secara signifikan mempengaruhi perubahan parameter farmakokinetik yang dapat mengganggu hasil terapi pada pasien TB-DM yang menggunakan golongan sulfonilurea. Penyesuaian dosis secara individual diperlukan pada pasien TB-DM yang mendapatkan terapi rifampisin dengan glibenklamid dan glipizid serta glimepirid Kata Kunci: Tuberkulosis, Diabetes, Interaksi, Rifampisin, Sulfonilurea
Copyrights © 2022