HIV ialah virus yang menargetkan sistem kekebalan tubuh, yang mana dapat berkembang menjadi AIDS. AIDS ialah kondisi yang ditandai oleh serangkaian gejala dan tanda-tanda infeksi yang berkaitan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi HIV. Viral Load tinggi mampu mengakibatkan imunosupresi pada inang dan memperkuat virulensi patogen tuberkulosis. Fungsi terapi antiretroviral (ARV) yaitu untuk menekan viral load hingga tingkat tidak terdeteksi. Dolutegravir merupakan obat antiretroviral (ARV) yang biasa digunakan dalam terapi obat penyakit HIV. Ketika terinfeksi HIV, Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) HIV berikatan dengan DNA sel induk. DNA HIV dan DNA sel induk yang didukung oleh enzim integrase. Obat dolutegravir bertindak sebagai penghambat integrase, menghalangi proses penyatuan antara DNA HIV dan sel induk. Tujuan akhirnya adalah untuk mengidentifikasi hubungan Tuberkulosis dengan Viral Load pada pasien HIV dengan terapi Dolutegravir. Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan penelitian ini pada bulan April di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Subjek penelitian dikumpulkan dari data rekam medik yang terdiagnosa HIV dengan terapi Dolutegravir sebanyak 85 orang dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan hasil pasien dengan Tuberkulosis sebanyak 25 sampel pada 9 sampel (36.0%) dengan Viral Load buruk dan 16 sampel (64.0%) dengan Viral Load baik. Pada pasien tidak Tuberkulosis sebanyak 60 sampel pada 7 sampel (11.7%) dengan Viral Load buruk dan 53 sampel (88.3%) dengan Viral Load baik, pengujian Chi-Square mendapatkan hasil tuberkulosis berhubungan secara bermakna dengan Viral Load pada pasien HIV di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek.
Copyrights © 2024