Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS DENGAN PEMERIKSAAN SITOPATOLOGI METODE FNAB PADA PASIEN LIMFADENITIS TB DI RSUD DR.H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG Hendarsah, Nabila Silviani; Sahara, Nita; Hasbie, Neno Fitriyani; Purnanto, Eko
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 8 (2023): Volume 10 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i8.11468

Abstract

AbstrakAngka kejadian tuberkulosis di Asia Tenggara adalah 44%, dan angka kejadian paling rendah di Eropa Timur yaitu sebanyak 2.7%. Menurut Global WHO tahun 2018 menyebutkan bahwa Indonesia juga termasuk kedalam 20 negara dengan beban angka kejadian tertinggi di dunia dan menyumbang sekitar 11% dari kasus tuberkulosis baru pada tahun 2017. Faktor-faktor yang mungkin terkait dengan Ekstrapulmonal Tuberkulosis (EPTB), termasuk usia muda, jenis kelamin perempuan, etnis (Asia dan Afrika), dan manusia Human Immunodeficiency Virus (HIV) (global Tuberculosis, 2018). Tuberkulosis (TB) di negara berkembang menjadi masalah yang utama dan Limfadenopati adalah salah satu presentasi paling umum dari Tuberkulosis Ekstra Paru (Kumar et al., 2022). Menurut data Riskesda pada tahun 2018, di Provinsi Lampung terdapat jumlah tersangka Tuberkulosis sebanyak 32.148 jiwa (Ujiani and Nuraini, 2020). Limfadenitis Tuberkulosis (LNTB) dapat disimpulkan sebagai diagnosis jika terdapat granuloma sel epiteloid, dengan atau tanpa sel raksasa berinti banyak dan nekrosis, pada pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) atau pada biopsi jaringan. Pembentukan granuloma epiteloid pada Tuberkulosis adalah hasil dari Mycobacterium tuberculosis antigen yang memicu respon imun, yang diperantarai sel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Analitik dengan jenis penelitian kuantitatif, pengolahan metode sampel dengan simple random sampling. Pengambilan data yaitu dengan cara menjelaskan bahwa semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Analisis univariat, pada kategori jenis kelamin terdapat 42 responden (44.2%) laki laki dan sebanyak 53 responden (55.8%)  perempuan, pada hubungan demam dengan FNAB didapatkan demam negatif sebanyak 52 responden dan demam positif sebanyak 43 responden dengan nilai signifikan 0.312>0.05, pada hubungan gejala batuk dengan FNAB didapatkan batuk negatif sebanyak 29 responden dan batuk positif sebanyak 66 responden dengan nilai signifikansi 0.000<0.05, pada hubungan berat badan dengan FNAB didapatkan berat badan negatif sebanyak 33 responden dan berat badan positif sebanyak 62 responden dengan nilai signifikansi 0.005<0.05, pada hubungan riwayat TB dengan FNAB didapatkan riwayat negatif sebanyak 69 responden dan pada riwayat positif sebanyak 26 responden dengan nilai signifikansi 0.05<0.05, pada hubungan gambaran klinis dengan FNAB didapatkan limfadenitis non TB sebanyak 29 responden dan pada limfadenitis TB sebanyak 66 responden dengan nilai signifikansi 0.02<0.05.
Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kepatuhan ARV Pada Pasien HIV AIDS Di Puskesmas Sukabumi Bandar Lampung Aini, Fadhilah; Hasbie, Neno Fitriyani; Fitriani, Dita; Farich, Achmad
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 3 (2024): Volume 8 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i3.15784

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) bisa menyebabkan AIDS. Orang yang terkena HIV/AIDS menghadapi lebih banyak tantangan, termasuk dari fisik, psikologis, serta sosial. Dikarenakan semua orang disekitar dia menghindari atau mengucilkan mereka, Masalah psikologis yang mereka hadapi sangat besar. Beberapa atau bahkan sebagian besar masyarakat mengakatan HIV AIDS penyakit yang bisa menular serta berbahaya yang bisa melawati kegiatan sehati-hari, sebagai bersentuhan tangan atau lewat ludah saat sedang berbicara. Studi analitik kuantitatif, desain cross-sectional, dan metode pengambilan sampel total dengan kuesioner digunakan dalam jenis penelitian ini. Analisis hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS di Puskesmas Sukabumi menunjukkan bahwa dukungan sosial dapat meningkatkan kepatuhan pasien HIV AIDS terhadap ARV. Terdapat hubungan emosional dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS dengan p = 0.019 (p < 0,05), tidak ada hubungan instrumental dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS dengan p = 0,373 (p > 0,05), dan ada hubungan informatif dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS dengan p = 0,005 (p < 0,05) dan adanya hubungan dukungan persahabatan dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS dengan p = 0,036 (p < 0,05).
Hubungan Kejadian Tuberkulosis Dengan Viral Load Pada Pasien HIV Dengan Terapi Dolutegravir Badjiser, Dinda Nazla; Hasbie, Neno Fitriyani; Hutasuhut, Arti Febriyani; Syuhada, Syuhada
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 11 (2024): Volume 11 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i11.16253

Abstract

HIV ialah virus yang menargetkan sistem kekebalan tubuh, yang mana dapat berkembang menjadi AIDS. AIDS ialah kondisi yang ditandai oleh serangkaian gejala dan tanda-tanda infeksi yang berkaitan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi HIV. Viral Load tinggi mampu mengakibatkan imunosupresi pada inang dan memperkuat virulensi patogen tuberkulosis. Fungsi terapi antiretroviral (ARV) yaitu untuk menekan viral load hingga tingkat tidak terdeteksi. Dolutegravir merupakan obat antiretroviral (ARV) yang biasa digunakan dalam terapi obat penyakit HIV. Ketika terinfeksi HIV, Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) HIV berikatan dengan DNA sel induk. DNA HIV dan DNA sel induk yang didukung oleh enzim integrase. Obat dolutegravir bertindak sebagai penghambat integrase, menghalangi proses penyatuan antara DNA HIV dan sel induk. Tujuan akhirnya adalah untuk mengidentifikasi hubungan Tuberkulosis dengan Viral Load pada pasien HIV dengan terapi Dolutegravir. Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan penelitian ini pada bulan April di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Subjek penelitian dikumpulkan dari data rekam medik yang terdiagnosa HIV dengan terapi Dolutegravir sebanyak 85 orang dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan hasil pasien dengan Tuberkulosis sebanyak 25 sampel pada 9 sampel (36.0%) dengan Viral Load buruk dan 16 sampel (64.0%) dengan Viral Load baik. Pada pasien tidak Tuberkulosis sebanyak 60 sampel pada 7 sampel (11.7%) dengan Viral Load buruk dan 53 sampel (88.3%) dengan Viral Load baik, pengujian Chi-Square mendapatkan hasil tuberkulosis berhubungan secara bermakna dengan Viral Load pada pasien HIV di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek.
Analisis Hubungan Health Belief Model Dengan Faktor Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien HIV AIDS Di Puskesmas Sukaraja Azzahra, Fatimah; Hasbie, Neno Fitriyani; Purwaningrum, Ratna; Farich, Achmad
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 4 (2024): Volume 8 Nomor 4
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i4.15768

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem imun dan menyebabkan Acquired Immuno-Deficiency Syndrome (AIDS) (Kemenkes RI, 2022a). Penyakit yang berhubungan dengan HIV tidak dapat disembuhkan namun dapat dicegah serta dikontrol pertumbuhan virus dalam tubuh dengan pengobatan obat Antiretroviral (ARV). Health Belief Model merupakan komponen yang bisa meningkatkan kepatuhan pasien HIV AIDS minum obat Antiretroviral (ARV), yang merupakan satu dari banyak faktor yang bisa menyebabkan keberhasilan dalam proses pengobatan ARV. Tujuan Penelitian Menganalisis hubungan Health Belief Model dengan faktor kepatuhan minum obat pada pasien HIV AIDS di Puskesmas Sukaraja. Penelitian analitik kuantitatif dan desain cross-sectional serta teknik pengambilan sampel total Sampling dengan kuesioner. Hasil penelitian ini menujukkan angka kerentanan yang dirasakan yaitu kategori tinggi sebanyak 62 orang (55,9%), keparahan yang dirasakan yaitu kategori tinggi sebanyak 58 orang (52,3%), manfaat yang dirasakan yaitu kategori tinggi sebanyak 60 orang (54,1%), hambatan yang dirasakan masuk kategori rendah sebanyak 56 orang (50,5%), keyakinan diri yang dirasakan masuk kategori tinggi sebanyak 72 orang (55,0%), kepatuhan minum obat masuk kategori tinggi sebanyak 57 orang (50,5%). Analisis dengan Chi square di peroleh nilai Terdapat hubungan kerentanan dengan kepatuhan ARV pada  pasien HIV AIDS p = 0,002  (p < 0.05), terdapat hubungan keparahan dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS dengan p = 0,006 (p > 0,05), terdapat hubungan manfaat  dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS dengan p =  0,027 (p < 0,05), tidak terdapat hubungan hambatan dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS dengan p =  0,774 (p > 0,05), dan Terdapat hubungan keyakinan diri dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS dengan p =  0,006 (p < 0,05). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan Health Belief Model berupa kerentanan, keparahan, manfaat, dan keyakinan diri, sedangkan  tidak terdapat hubungan hambatan dengan kepatuhan ARV pada pasien HIV AIDS di Puskesmas Sukaraja.
Hubungan Antara Usia Jenis Kelamin Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Hafizi, Afwan; Hasbie, Neno Fitriyani; Febriyani, Arti; Kurniati, Mala
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 4 (2024): Volume 8 Nomor 4
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i4.17069

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya peningkatan angka kejadian dan prevalensi Diabetes Mellitus di seluruh dunia. Menurut organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) diabetes di seluruh dunia pada tahun 2021 sekitar 537 juta orang dewasa (20-79 tahun) hidup dengan diabetes. Di Indonesia, menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi Diabetes Mellitus mengalami peningkatan. Dari 6,9% meningkat menjadi 8,5%. Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya kejadian DM diantaranya usia, jenis kelamin dan indeks massa tubuh. Tujuan penelitan mengetahui hubungan usia, jenis kelamin dan indeks massa tubuh dengan kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan Cross-Sectional. Berdasarkan hasil uji statistik usia dengan kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 diperoleh nilai p-value = 0,040 (p<0,05), jenis kelamin dengan kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 diperoleh nilai p-value = 0,336 (p>0,05) dan indeks massa tubuh dengan kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 diperoleh nilai p-value = 0,833 (p>0,05). Terdapat hubungan antara usia dengan kejadian Diabetes Melitus.
Hubungan Kualitas Hidup Dengan Viral Load Pasien Hiv Aids Di Puskesmas Simpur Nurhaliza, Geni; Hasbie, Neno Fitriyani; Djamil, Adrian Rival
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i2.18332

Abstract

Progresivitas penyakit HIV/AIDS juga dipengaruhi muatan virus dalam plasma (Viral load). Viral load  memicu peningkatan stadium sehingga progesivitas yang cepat  ke arah AIDS dan kematian. Pengobatan antiretroviral dapat menurunkan viral load dalam darah sampai tidak terdeteksi. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA. Tujuan :untuk mengetahui hubungan kualitas hidup dengan viral load pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah seluruh penderita HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Simpur Bandar Lampung sebanyak 217 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 141 responden yang sudah dipilih melalui metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan secara langsung menggunakan kuesioner dan rekam medis. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Hasil didapatkan distribusi frekuensi pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur dengan viral load tidak tersupresi yaitu sebanyak 128 pasien (90,8%). Distribusi frekuensi pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur dengan kualitas hidup pada aspek psikologi buruk 85 pasien (60,3%), aspek fisik baik 72 pasien (51,1%), aspek kemandirian baik 82 pasien (58,2%), aspek social buruk 72 pasien (51,1%), aspek lingkungan buruk 71 pasien (50,4%). Aspek spiritual baik 75 pasien (53,2%)  . Ada hubungan viral load dengan kualitas hidup pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur p value 0,002). Ada hubungan viral load dengan kualitas hidup pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur.
KORELASI ANTARA RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT DENGAN DERAJAT DEFISIT NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT Zidane, Muhammad Yazid; Sina, Muhamad Ibnu; Hasbie, Neno Fitriyani
SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 2 No. 3 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/sjkt.v2i3.18610

Abstract

Stroke merupakan penyakit tidak menular yang merupakan penyebab kematian nomor dua dan penyebab kecacatan nomor tiga di dunia. Menurut Perhimpunan Ilmuwan Saraf Indonesia (PERDOSSI) stroke adalah manifestasi klinis akut dari gangguan fungsi saraf sebagian atau seluruhnya pada otak, sumsum tulang belakang, dan retina yang berlangsung selama 24 jam, Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya stroke, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya stroke adalah proses inflamasi. Inflamasi memiliki peran penting dalam patofisiologi ketika terjadinya iskemik otak maupun perdarahan otak dan juga merupakan respons terhadap cedera pada jaringan, rasio neutrophil limfosit dengan derajat defisit neurologis pada pasien stroke iskemik. Berdasarkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di RSUD Provinsi NTB periode April-September tahun 2016 dengan total sampel 52 subjek didapatkan rata rata umur 59,79 tahun yang mempunyai faktor resiko hipertensi (94,25%) dan merokok (65,4%) didapatkan nilai p = 0,023 yang dimana nilai ini menunjukkan bahwa rasio neutrofil limfosit memiliki hubungan yang bermakna, Peneliti menduga bahwa rasio neutrophil limfosit dengan derajat defisit neurologis pada pasien stroke iskemik. Manfaat penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien stroke, distribusi frekuensi RNL, dan distribusi frekuensi derajat deficit neurologis khususnya di RS Pertamina Bintang Amin Bandar lampung. Selain itu pada penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi sebagai bahan penelitian lanjutan yang lebih mendalam pada masa yang akan datang.
Analisis perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan HIV/AIDS pada ibu hamil Rohmah, Nur; Hasbie, Neno Fitriyani; Sani, Nopi; Mustofa, Festy Ladyani
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 4 No. 7 (2025): October Edition
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v4i7.1394

Abstract

Background: Examinations during pregnancy, such as HIV/AIDS screening, need to be carried out early. The transmission of the disease from mother to child should be a concern during pregnancy, childbirth, and the postpartum period. This transmission can be prevented through early testing of pregnant women. The dominant factors influencing HIV/AIDS screening among pregnant women are their level of knowledge and attitudes. Purpose: To analyze differences in knowledge and attitudes of pregnant women regarding HIV/AIDS counseling at the Wede Ar'rachman Primary Clinic in Bandar Lampung. Method: This was a qualitative study using pre-experimental design and pre- and post-test group approaches. The study population was pregnant women. A sample of 30 respondents was selected using a purposive sampling technique. A questionnaire was used as the instrument. Data Analysis Using the Wilcoxon test. Results: Before the counseling session, 17 respondent (56.7%) had poor knowledge and 16 respondent (53.3%) had poor attitudes. After the counseling session, 24 respondent (80%) had good knowledge and 20 respondent (66.7%) had good attitudes. There was a difference in the level of knowledge of pregnant women regarding HIV/AIDS (p-value 0.000) and HIV/AIDS (p-value <0.05), and there was a difference in the level of attitudes of pregnant women regarding HIV/AIDS (p-value 0.000). Conclusion: There is an influence on the level of knowledge and attitudes of pregnant women regarding HIV/AIDS. It is hoped that all pregnant women will undergo HIV testing, and then clinic staff will provide ongoing education about HIV/AIDS.