Karbon monoksida (CO) adalah gas yang dapat ditemukan di udara luar dan dalam ruangan dan tidak memiliki warna, bau, rasa, atau toksisitas yang jelas. Gas karbon monoksida (CO) dalam konsentrasi tinggi dalam darah dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kematian dalam hitungan menit. Pekerja Industri batu bata berisiko terpapar karbon monoksida selama proses pembakaran bahan bakar. Untuk menganalisis perbedaan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar karbon monoksida (CO) pada pekerja batu bata di Desa Saribumi, Pekon Wates Selatan, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang dipadukan dengan observasi analitis. Parameternya terdiri dari kuesioner dan penilaian menggunakan smokerlyzer, alat yang dirancang untuk mengukur kadar karbon monoksida (CO). Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan usia paling banyak 46-65 tahun sebanyak 19 orang (63,3%), jenis kelamin paling banyak laki-laki 25 orang (83,3%), status gizi paling banyak normoweight sebanyak 15 orang (50,0%), kebiasaan merokok paling banyak pada perokok sedang sebanyak 15 orang (50%), aktivitas olahraga paling banyak tidak dilakukan oleh 16 orang (53,3%), penggunaan APD paling banyak tidak digunakan oleh 27 orang (90%) dan masa bekerja banyak > 10 tahun yaitu 21 orang (70%). Terdapat perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar karbon monoksida (CO) pada pekerja batu bata di Desa Saribumi, Pekon Wates Selatan, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung Tahun 2024.
Copyrights © 2024