Pentingnya dukungan teknis dari pihak luar, termasuk akademisi, ditekankan untuk memfasilitasi akses ke dana hibah yang diperlukan untuk renovasi. Ini bukan hanya tentang pemulihan fisik pura tetapi juga pelestarian warisan budaya dan spiritual yang penting bagi komunitas Desa Sibetan. Proses renovasi pura menunjukkan kolaborasi antara tradisi dan kebutuhan modern, mencerminkan usaha bersama antara masyarakat lokal, pemerintah, dan institusi pendidikan dalam memastikan bahwa warisan budaya dan spiritual desa dipertahankan dan diperkuat. Renovasi Pura Pasek Pajenengan Dadia Gel Gel Pekandelan menjadi prioritas, mengingat signifikansinya dalam kehidupan masyarakat Desa Sibetan. Dengan kerusakan yang terjadi, terutama setelah erupsi Gunung Agung dan selama pandemi, kebutuhan akan pemugaran menjadi mendesak. Fasilitas pura yang rusak tidak hanya mempengaruhi praktik keagamaan tetapi juga integritas sosial dan budaya masyarakat. Kondisi ini membutuhkan respons yang cepat dan efektif, dengan pendekatan yang mempertimbangkan aspek spiritual, sosial, dan budaya dalam proses desain dan renovasi. Diharapkan, dengan bantuan teknis dan keilmuan dari akademisi, Desa Sibetan dapat mengatasi kendala dalam membuat desain dan pengajuan anggaran yang efektif. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan antara komunitas desa dengan sumber daya eksternal, memastikan bahwa Pura Pasek Pajenengan Dadia Gel Gel Pekandelan dan pura-pura lain di Karangasem dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Melalui proses ini, desa tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisiknya tetapi juga memperkuat fondasi spiritual dan sosial yang menjadi inti dari kehidupan komunitas Desa Sibetan.
Copyrights © 2024