Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG ANALISIS SISTEM DINDING BATA SEBAGAI STRUT DENGAN SISTEM OPEN FRAME (Studi Kasus: Gedung Rumah Toko, Jalan A. A. Gede Ngurah No 112 Mataram, NTB) I Made Kusuma Wirnata; I Ketut Yasa Bagiarta; I Wayan Jawat
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.211 KB) | DOI: 10.22225/pd.5.2.376.24-45

Abstract

Pada umumnya dinding pengisi pada perencanaan gedung hanya dianggap sebagai beban mati yang terbagi rata (open frame) dan tidak diperhitungkan sebagai komponen struktural, akan tetapi dinding pengisi memiliki pengaruh terhadap gaya – gaya dalam dan perilaku struktur. Dalam analisis ini dilakukan perbandingan dua model struktur dengan studi kasus gedung rumah toko, untuk mengetahui perbandingan perilaku struktur beton bertulang yang memperhitungkan dinding pengisi dan yang tidak memperhitungkan dinding pengisi.Model yang pertama dibuat sebagai model open frame dan yang kedua dinding pengisi dibuat sebagai diagonal strut. Kedua model ini dianalisis menggunakan alat bantusoftware SAP 2000 versi 17.1.1, dan kinerja strukturnya dilakukan dengan Analisis Beban Dorong Statis Non linier (Non Linear Static Pushover Analysis) yang telah tersedia dalam program SAP 2000 versi 17. Analisis ini menghasilkan perbandingan gaya – gaya dalam yang terjadi dari dua model tersebut, perbandingan simpangan antar tingkat dan kinerja struktur yang berupa kurva pushover. Dari analisis tersebut memperlihatkan simpangan antar tingkat yang terjadi pada model open frame lebih besar dibanding dengan simpangan model strut sebesar 40 % pada arah X dan 63% pada arah Y. Perbandingan gaya – gaya dalam yang terjadi yaitu pada perbandingan dengan beban gravitasi maupun beban gempa keberadaan dinding pengisi memiliki kecenderungan mengurangi momen yang terjadi apalagi pengaruh beban gempa dengan perbandingan yang paling besar yaitu sebesar 69% pada kolom 3 portal D, akan tetapi untuk gaya aksial dan gaya geser yang terjadi dapat terjadi lebih besar. Dari analisis pushover, model open frame mampu menerima beban hingga 6925463,21 Newton dan perpindahan target 53,99 mm dengan level kinerja Collapse (C), sedangkan pada model strut mampu menerima beban hingga 8215111,00 Newton dan perpindahan target 55,89 mm dengan level kinerja Collapse (C). Untuk arah Y model open frame mampu menerima beban hingga 8554807,32 Newton dan perpindahan target 66,91 mm dengan level kinerja Collapse (C), sedangkan pada model strut mampu menerima beban hingga 10952469,00 Newton dan perpindahan target 66,43 mm dengan level kinerja Collapse (C). Nilai daktilitas aktual pada model open frame yaitu 3,11 untuk arah X dan 4,31 untuk arah Y, sedangkan pada model strut yaitu 2,96 untuk arah X dan 2,98 untuk arah Y. Kata kunci: model open frame, model strut, gaya dalam, analisis pushover
PERENCANAAN BANGUNAN JETTY DARI BAHAN BRONJONG DI MUARA SUNGAI SUNGGA PANTAI JASRI KABUPATEN KARANGASEM Putu Gede Panji Oka Chandra; Cok Agung Yujana; I Ketut Yasa Bagiarta
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.832 KB) | DOI: 10.22225/pd.10.1.2848.182-194

Abstract

Pantai Jasri telah memiliki bangunan pantai berupa revetment yang juga berfungsi untuk menahan terjadinya limpasan gelombang. Pasang surut dan debit sungai di muara Sungai Sungga Pantai Jasri berpengaruh terhadap penyebaran sedimen yang melayang dikolom air dan saat tertentu dapat mengendap di dasar perairan. Dengan demikian, perencanaan jetty pada mulut muara bertujuan untuk menahan sedimen sejajar pantai yang terdorong oleh gelombang, masuk ke muara dan kemudian mengendap yang dapat menyebabkan terjadinya banjir di mulut muara. Berdasarkan analisis perencanaan bangunan jetty di muara Sungai Sungga dengan menggunakan material bronjong diperoleh: tinggi bangunan jetty (Eljetty) = 3 m, berat batu lapis pertama (W1) = 2.486 ton, berat batu lapis kedua (W2) = 0.2486 ton, lebar puncak (B) = 2.434 m, tebal lapis pertama (t1) = 2.434 m, tebal lapis kedua (t2) = 1.129 m, tebal pelindung kaki (ttoe) = 1.781 m, lebar pelindung kaki (Btoe) = 2.166 m, berat batu pelindung kaki (Wtoe) = 0.148 ton, dan perkiraan biaya pembangunannya sebesar Rp.4,106,578,000.00.
ANALISIS ALTERNATIF PERENCANAAN DIMENSI TEROWONGAN PENGELAK BENDUNGAN SIDAN A. A. Ngr. Billy Narendra; Cok Agung Yujana; I Ketut Yasa Bagiarta; Putu Aryastana
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.316 KB) | DOI: 10.22225/pd.10.2.3357.325-337

Abstract

The deficit of water supply in Bali Province has led to plans to build the Sidan Dam. The dam is designed with an upright core and is equipped with a diversion tunnel that serves to divert the flow of the river during the construction of the dam and control excess water. The diversion tunnel at Sidan Dam was originally designed with a horseshoe shape. The objective of this study is to design the alternative dimensions of the Sidan Dam diversion tunnel with a circular cross-section. The results of the analysis found that the diameter of the diversion tunnel was 5 m, with a 25-year return design discharge of 265.54 m3/sec. The thickness of the tunnel walls is designed to be 0.5 m thick with materials made of reinforced concrete, where the main reinforcement used 3D25-500 and the divider reinforcement used D25-500.
Redesain Dinding Penahan Tanah pada Area Utama Pura Pajinengan Gunung Tap Sai, Kabupaten Karangasem Berdasarkan Aspek Geoteknik Yasa Bagiarta; Putra Wijaya IGN; Ariyana Basoka Wayan
JURNAL ABDI DAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Abdi Daya Vol.2 No.1 Tahun 2022
Publisher : JURNAL ABDI DAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1598.752 KB)

Abstract

Pura Pajinengan Gunung Tap Sai menjadi salah satu pura yang kerap dikunjungi oleh umat Hindu maupun wisatawan, pura ini terletak di Desa Pempatan, Kec. Rendang, Kab. Karangasem Bangli. Peningkatan jumlah pengunjung mengharuskan pihak pengelola Pura Tap Sai untuk merencanakan pengembangan area Pura, salah satunya adalah dengan memperluas area Utama Pura. Perluasan area Pura ini tidak lepas dari adanya desain ulang penataan dinding penahan tanah, dalam perencanaan dinding penahan tanah perlu melihat kondisi geoteknik di lokasi tersebut, perencanaan berupa analasis aspek geoteknik dan perencanaan struktur dinding penahan tanah. Hasil dari kajian ini menjadi masukan perencanaan dalam perluasan area mandala Pura Tap Sai
ANALISA KEKUATAN STRUKTUR BAMBU PADA PEMBANGUNAN ENTRY BUILDING GREEN SCHOOL UBUD I Nengah Sinarta; I Nengah Damara Putra; I Ketut Yasa Bagiarta
U Karst Vol 4, No 1 (2020): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.895 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v4i1.661

Abstract

Bamboo has 1.000-4.000 kg/cm2 tensile strength, so it becomes a substitute for reinforced concrete steel reinforcement. Makes bamboo has the potential to continue to be developed as a construction material not only for simple buildings but for more complex buildings. The elastic nature of bamboo, the bamboo structure has a high resistance to both wind and earthquake, where the MOE (Modulus of Elasticity) of 178.758 kg/cm2, MOR (Modulus of Rupture) of 886 kg/cm2, and compressive strength of 347 kg of fiber parallel on cm2. Analysis using SNI 1727-2013 for loading, SNI 1726-2012 for earthquake loading. Modeling and analysis of internal forces on structures using the software Sap2000 ver.15. The results of the upper structure of the dimensions of the bamboo frame diameter  120 mm and bamboo rafts diameter  80 mm. The superstructure on the bamboo column diameter  150 mm and bamboo beam diameter 150 mm. Planning bamboo plates with diameter  80 mm. Substructure with concrete material the size of the footing 0.8 m x 0.8 m and 1.2 m x 1.2 m for anchor planning using bolt dimensions 12.7 mm with the number of bolts as many as two pieces.Bambu memiliki kekuatan Tarik sebesar 1.000-4.000 kg/cm2 atau setara dengan besi baja kualitas sedang sehingga dapat menjadi pengganti tulangan baja beton bertulang. Hal ini membuat bambu memiliki potensi untuk terus dikembangkan sebagai material konstruksi bukan hanya untuk bangunan yang sederhana namun untuk bangunan yang lebih kompleks. Sifat bambu yang elastis, struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi baik terhadap angin maupun gempa, dimana MOE (Modulus of Elasticity) sebesar 178,758 kg/cm2, MOR (Modulus of Rupture) sebesar 886 kg/cm2, dan kuat  tekan sejajar serat sebesar 347 kg/cm2. Analisa dengan menggunakan SNI 1727-2013 untuk pembebanan, SNI 1726-2012  untuk  pembebanan  gempa.  Pemodelan   dan  analisa  gaya dalam pada struktur dengan bentuan software Sap2000 ver.15. Hasil upper struktur dimensi kuda–kuda bambu 120 mm diameter baut 15 mm sejumlah 1, usuk bambu diameter 80 mm, baut 8 mm berjumlah 1 buah. Super struktur pada kolom bambu berdiameter 150 mm dan balok bambu dengan  diameter  150 mm menggunakan  Perencanaan plat bambu dengan diameter 80 mm. Sub struktur dengan  bahan beton ukuran pondasi telapak 0,8 m x 0,8 m dan 1,2 m x 1,2 m untuk perencanaan angkur menggunakan diemensi baut 12,7 mm dengan jumlah baut yaitu sebanyak 2 buah.  
ANALISA KEKUATAN STRUKTUR BAMBU PADA PEMBANGUNAN ENTRY BUILDING GREEN SCHOOL UBUD I Nengah Sinarta; I Nengah Damara Putra; I Ketut Yasa Bagiarta
U Karst Vol. 4 No. 1 (2020): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/ukarst.v4i1.661

Abstract

Bamboo has 1.000-4.000 kg/cm2 tensile strength, so it becomes a substitute for reinforced concrete steel reinforcement. Makes bamboo has the potential to continue to be developed as a construction material not only for simple buildings but for more complex buildings. The elastic nature of bamboo, the bamboo structure has a high resistance to both wind and earthquake, where the MOE (Modulus of Elasticity) of 178.758 kg/cm2, MOR (Modulus of Rupture) of 886 kg/cm2, and compressive strength of 347 kg of fiber parallel on cm2. Analysis using SNI 1727-2013 for loading, SNI 1726-2012 for earthquake loading. Modeling and analysis of internal forces on structures using the software Sap2000 ver.15. The results of the upper structure of the dimensions of the bamboo frame diameter  120 mm and bamboo rafts diameter  80 mm. The superstructure on the bamboo column diameter  150 mm and bamboo beam diameter 150 mm. Planning bamboo plates with diameter  80 mm. Substructure with concrete material the size of the footing 0.8 m x 0.8 m and 1.2 m x 1.2 m for anchor planning using bolt dimensions 12.7 mm with the number of bolts as many as two pieces.Bambu memiliki kekuatan Tarik sebesar 1.000-4.000 kg/cm2 atau setara dengan besi baja kualitas sedang sehingga dapat menjadi pengganti tulangan baja beton bertulang. Hal ini membuat bambu memiliki potensi untuk terus dikembangkan sebagai material konstruksi bukan hanya untuk bangunan yang sederhana namun untuk bangunan yang lebih kompleks. Sifat bambu yang elastis, struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi baik terhadap angin maupun gempa, dimana MOE (Modulus of Elasticity) sebesar 178,758 kg/cm2, MOR (Modulus of Rupture) sebesar 886 kg/cm2, dan kuat  tekan sejajar serat sebesar 347 kg/cm2. Analisa dengan menggunakan SNI 1727-2013 untuk pembebanan, SNI 1726-2012  untuk  pembebanan  gempa.  Pemodelan   dan  analisa  gaya dalam pada struktur dengan bentuan software Sap2000 ver.15. Hasil upper struktur dimensi kuda–kuda bambu 120 mm diameter baut 15 mm sejumlah 1, usuk bambu diameter 80 mm, baut 8 mm berjumlah 1 buah. Super struktur pada kolom bambu berdiameter 150 mm dan balok bambu dengan  diameter  150 mm menggunakan  Perencanaan plat bambu dengan diameter 80 mm. Sub struktur dengan  bahan beton ukuran pondasi telapak 0,8 m x 0,8 m dan 1,2 m x 1,2 m untuk perencanaan angkur menggunakan diemensi baut 12,7 mm dengan jumlah baut yaitu sebanyak 2 buah.  
PENGABDIAN MASYARAKAT DESAIN PENATAAN PURA DADIA PASEK GEL GEL PEKANDELAN DI DESA SIBETAN KARANGASEM Ni Wayan Meidayanti Mustika; Gde Bagus Andhika Wicaksana S.T.,M.T.; I Ketut Yasa Bagiarta
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Abdi Masyarakat November 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v8i1.6078

Abstract

Pentingnya dukungan teknis dari pihak luar, termasuk akademisi, ditekankan untuk memfasilitasi akses ke dana hibah yang diperlukan untuk renovasi. Ini bukan hanya tentang pemulihan fisik pura tetapi juga pelestarian warisan budaya dan spiritual yang penting bagi komunitas Desa Sibetan. Proses renovasi pura menunjukkan kolaborasi antara tradisi dan kebutuhan modern, mencerminkan usaha bersama antara masyarakat lokal, pemerintah, dan institusi pendidikan dalam memastikan bahwa warisan budaya dan spiritual desa dipertahankan dan diperkuat. Renovasi Pura Pasek Pajenengan Dadia Gel Gel Pekandelan menjadi prioritas, mengingat signifikansinya dalam kehidupan masyarakat Desa Sibetan. Dengan kerusakan yang terjadi, terutama setelah erupsi Gunung Agung dan selama pandemi, kebutuhan akan pemugaran menjadi mendesak. Fasilitas pura yang rusak tidak hanya mempengaruhi praktik keagamaan tetapi juga integritas sosial dan budaya masyarakat. Kondisi ini membutuhkan respons yang cepat dan efektif, dengan pendekatan yang mempertimbangkan aspek spiritual, sosial, dan budaya dalam proses desain dan renovasi. Diharapkan, dengan bantuan teknis dan keilmuan dari akademisi, Desa Sibetan dapat mengatasi kendala dalam membuat desain dan pengajuan anggaran yang efektif. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan antara komunitas desa dengan sumber daya eksternal, memastikan bahwa Pura Pasek Pajenengan Dadia Gel Gel Pekandelan dan pura-pura lain di Karangasem dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Melalui proses ini, desa tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisiknya tetapi juga memperkuat fondasi spiritual dan sosial yang menjadi inti dari kehidupan komunitas Desa Sibetan.
PENGABDIAN MASYARAKAT PERANCANGAN FASILITAS SENI DAN BUDAYA PADA DAYA TARIK WISATA GAMAT BAY Ni Wayan Meidayanti Mustika; Gde Bagus Andhika Wicaksana; I Ketut Yasa Bagiarta
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v7i2.5201

Abstract

Desa Sakti merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Mata pencaharian utama penduduk adalah bertani dan beternak. Pertanian dengan tanaman pangan sekunder seperti jagung, ketela pohon dan kacang-kacangan. Sedangkan tanaman perkebunan terdiri dari kelapa, jambu mete, nangka, mangga dll. Ternak terdiri dari sapi, babi dan ayam lokal. Sektor pertanian pangan dan palawija yang selama ini dimanfaatkan oleh penduduk. Kegiatan wisata sudah mulai tampak di Pulau Nusa Penida, hal ini dapat dilihat semakin berkembangnya fasilitas pendukung pariwisata seperti pembangungan vila, hotel, restoran dan fasilitas lainnya. Kegiatan wisata sudah mulai tampak di Pulau Nusa Penida, hal ini dapat dilihat semakin berkembangnya fasilitas pendukung pariwisata seperti pembangungan vila, hotel, restoran dan fasilitas lainnya. Melirik mengenai adanya kesinambungan pengembangan DTW Gamat Bay yang merupakan lokasi hutan lindung seluas 30 hektar. Pengembangan fasilitas seni dan budaya akan sejalan dan selaras dalam menjaga kelestarian alam dan nilai budayanya. Dalam pengembangan fasilitas yang memasukkan aspek alam dalam keselarasannya, dalam ilmu arsitektur prinsip ekologis menjadi kunci untuk mencapai jenis perancangan ini. Ekologis meliputi keseluruhan ekosistem baik nilai sosial, budaya dan historis yang terjadi sehingga perancangan Fasilitas Seni dan Budaya pada DTW Gamat Bay memiliki kedekatan kontekstual baik bagi alam serta mampu mencerminkan dan mendekatkan sosial masyarakat didalamnya. potensi karakteristik dan potensi Desa Sakti dalam pengembangan DTW Gamat Bay, perancangan fasilias seni dan budaya memiliki posisi spesial dalam menambah ragam fasilitas sekaligus mewakili nilai local genius yang ada.