Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberikan interpretasi mengenai integrasi manajemen strategis dan kebijakan penyelenggaraan sekolah inklusi, strategi mengatasi burnout guru dalam implementasi kurikulum merdeka, dan dampak dari kebijakan dan manajemen strategis terhadap kesejahteraan guru. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang responsif, termasuk bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Kebijakan inklusi meliputi penerapan kurikulum fleksibel, metode pengajaran bervariasi, dan penyediaan sumber daya memadai. Hal tersebut mendorong kolaborasi pemangku kepentingan dan pelatihan profesional bagi guru. Sementara burnout guru disebabkan oleh beban kerja tinggi, tekanan memenuhi standar akademik, dan kurangnya dukungan manajerial. Strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi burnout termasuk pengembangan dukungan sosial, pelatihan profesional berkelanjutan, fleksibilitas waktu, serta evaluasi berkala. Strategi tersebut dapat menciptakan lingkungan yang mendukung guru, meningkatkan kesejahteraan, dan kualitas pendidikan. Kebijakan dan manajemen strategis berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan guru, yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Kebijakan yang mendukung kesejahteraan, seperti jam kerja wajar dan pengembangan karir, terbukti meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja. Hubungan sosial yang baik antara guru, siswa, dan orang tua juga berkontribusi terhadap kesejahteraan guru.
Copyrights © 2024