Angka kejadian dengan prevalensi anemia di Asia Selatan tahun 2022 sebesar 41,8% (Kemenkes RI, 2020), Riskesdes 2013 sebesar 37,1 %, di Kalsel tahun 2023 (20,01), Tanah Bumbu  Januari – Juni 2024 (15,3 %), Puskesmas Batulicin  Januari – Juni 2024 (26,1%). Dampak anemia  yaitu keguguran, perdarahan selama kehamilan, persalinan premature, gangguan janin dan gangguan persalinan dan masa nifas. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan status gizi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe pada Ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Batulicin tahun 2024.  Metode: Menggunakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 67 ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Batulicin yang diambil dengan teknik total sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status gizi & kepatuhan konsumsi tablet Fe. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian kejadian anemia pada ibu hamil. Jenis data sekunder didapatkan dari studi dokumentasi pada laporan bulanan. Analisis menggunakan univariat dan bivariat mengguanakan uji chi square. Hasil: Hasil menunjukkan mayoritas responden (59,7%) mengalami anemia, dengan (52,2%) ibu hamil memiliki status gizi yang baik, dan (41,8%) ibu hamil patuh dalam konsumsi tablet Fe. Kemudian, pada uji statistik menunjukkan hubungan signifikan antara status gizi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia (p=0,000). Kesimpulan: Status gizi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah memiliki keterkaitan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025