Latar Belakang: Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan salah satu tempat guna melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu usia 0 sampai 5 tahun, jadi di perlukan partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam penimbangan balita di posyandu. Whatsapp telah menjadi salah satu aplikasi tukar pesan paling populer di dunia merupakan salah satu bentuk media sosial sebagai sarana komunikasi. Keaktifan ibu pada setiap kegiatan di Posyandu akan berpengaruh pada perkembangan status gizi anak balita. Berdasarkan dari data dinas kesehatan kabupaten tanah laut untuk kunjungan posyandu D/S di tanah laut tahun 2023 mengalami penurunan kunjungan menjadi 62,1%. Tujuan: Mengetahui Hubungan Penggunaan Media Sosial WhatsApp dengan keaktifan ibu balita mengikuti kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Takisung Tahun 2024. Metode: Penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah Random Sampling sebanyak 71 ibu balita yang datang ke posyandu. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan nilai signifikansi 0,05. Hasil: Dari 44 responden dengan menggunakan media sosial lama, 41 responden (93,2%) aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu. Dari 27 responden menggunakan media sosial sedang 16 responden (59,3%) aktif mengikuti kegiatan posyandu. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p-value=0,001, p < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan yang bermakna antara penggunaan media sosial whatsapp dengan keaktifan ibu balita mengikuti kegiatan posyandu. Kesimpulan: Ada hubungan penggunaan media sosial whatsapp dengan keaaktifan ibu balita mengikuti kegiatan posyandu di wilayah kerja puskesmas takisung tahun 2024.
Copyrights © 2025