Pembelajaran matematika di sekolah cenderung pada tujuan jangka pendek yang sekadar untuk lulus tanpa memperhatikan proses pembelajarannya. Aspek yang harus diperhatikan adalah bagaimana siswa dapat berpikir kreatif dalam pemecahan masalah yang diberikan dan tetap memperhatikan perbedaan kemampuan masing-masing siswa. Data penelitian dikumpulkan menggunakan tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara terhadap tiga subjek siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Makassar yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: (1) siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi dapat memenuhi empat tahapan menurut Wallas dengan baik, terbukti dari siswa dapat menemukan solusi yang tepat untuk soal yang diberikan dan dapat memikirkan ide-ide alternatif penyelesaian yang beragam untuk menyelesaikan soal dan menjawab dengan cermat serta mengoreksi jawaban sebelum mengumpulkan karyanya, (2) siswa yang mempunyai kemampuan matematika sedang mampu menjawab soal yang diberikan dengan benar namun masih memiliki keraguan untuk memikirkan alternatif penyelesaian untuk masalah yang diberikan dan cukup mengoreksi jawaban sebelum mengumpulkan karyanya, (3) siswa yang berkemampuan matematika rendah secara umum mengalami kesulitan pada empat tahapan menurut Wallas. Siswa hanya sekadar menebak ide penyelesaian soal sehingga jawabannya salah. Serta siswa tidak mampu memikirkan solusi alternatif lain untuk masalah. Siswa tidak merasa perlu untuk mengecek jawaban dan merasa sudah yakin dengan jawabannya.
Copyrights © 2024