Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

DESCRIPTION OF MATHEMATICAL COMPREHENSION BASED ON COGNITIVE-CATEGORY STYLE ON FOUR-SIDED SHAPE TOPIC OF 8TH GRADE STUDENTS IN MTSN 1 KOTA MAKASSAR asmaun, asmaun
Global Science Education Journal Vol 1 No 1 (2019): Mei
Publisher : Sains Global Institut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.553 KB)

Abstract

The research was descriptive research by using qualitative approach, The subject consists of four students of VIII.1 MTsN 1 Kota Makassar. The results of the study towards 4-sided concepts are: the pupil, who had a field-independent-cognitive style, was able to reach 5 indicators well of 6 indicators. Generally, a field-independent student understood the concepts by considering the properties of each 4-sided shape; it caused that he/she was able to achieve 4 of 5 indicators of principle comprehension which had been determined. The field-independent student, generally, understood how to use and relate the principles of 4-sided object, yet he/she were less skillful in algebra process. However, the field-dependent one has not been succeed well in reaching a 6-defined indicator; only with wholly-seen shape did the student understand the concepts of 4-sided object. But for 4-sided-conprehension principle, the student barely achieved the 5-defined indicators. The student apprehended generally on 4-sided principle limited in the principle use of a certain 4-sided object. In this case, the student has not been skillful enough to understand the relationships between the object moreover, he/she cannot use the principle to solve problems.
Deskripsi Pemahaman Matematis Siswa Berdasarkan Gaya Kognitif pada Materi Segi-Empat Asmaun Asmaun
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i1.1195

Abstract

Pemahaman matematis merupakan aspek yang penting diamati dengan meninjau gaya kognitif siswa dalam menyelesaikan masalah matematis. Oleh karena itu, penelitian ini berujuan untuk menskripsikan pemahaman matematis siswa berdasarkan gaya kognitif, khususnya pada materi segi-empat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, Subjek penelitian terdiri dari empat siswa kelas VIII.1 MTsN 1 Kota Makassar. Hasil pembelajaran terhadap konsep 4 sisi adalah: siswa yang memiliki gaya kognitif field-independent mampu mencapai 5 indikator dengan baik dari 6 indikator. Umumnya, siswa yang tidak bergantung pada bidang memahami konsep dengan mempertimbangkan sifat-sifat setiap bentuk 4 sisi; Hal ini menyebabkan mampu mencapai 4 dari 5 indikator pemahaman prinsip yang telah ditentukan. Siswa yang bersifat fieldman pada umumnya memahami cara menggunakan dan menghubungkan prinsip-prinsip benda bersisi 4, namun kurang terampil dalam proses aljabar. Namun, indikator yang bergantung pada lapangan belum berhasil mencapai 6 indikator yang ditentukan; hanya dengan melihat bentuknya secara utuh siswa dapat memahami konsep benda bersisi 4. Namun untuk prinsip pemahaman 4 sisi, siswa hampir tidak mencapai 5 indikator yang ditentukan. Siswa memahami secara umum prinsip 4 sisi terbatas pada prinsip penggunaan suatu benda bersisi 4 tertentu. Dalam hal ini siswa belum cukup terampil dalam memahami hubungan antar benda, apalagi tidak dapat menggunakan prinsip tersebut untuk memecahkan masalah.
Aplikasi Modul Aljabar Berbasis Quick Responses Code pada Pembelajaran Matematika di SMPN 2 Sengkang Talib, Ahmad; Suradi, Suradi; Rusli, Rusli; Asmaun, Asmaun; Jamaluddin, Jamaluddin
ARRUS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.abdiku2602

Abstract

Aplikasi modul aljabar berbasis Quick Response Code pada pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Sengkang menghasilkan: 1) Hasil respon guru terhadap modul aljabar yang diimplementasikan memperoleh presentase sebesar 89,06% dengan kategori sangat praktis; 2) Hasil respon siswa memperoleh presentase sebesar 82,02% yang menunjukkan modul aljabar yang dibuat dan diaplikasikan sangat praktis; 3) Hasil belajar peserta didik mencapai nilai ketuntasan sebesar 85,25% sehingga dikategorikan sangat efektif. Pelatihan ini sangat potensial menambah pengetahuan mitra, khususnya guru matematika dalam hal membuat dan menerapkan E-Modul pada materi matematika lainnya, dengan menggunakan Quick Responses Code.
Application of Interactive Learning Multimedia Based on Microsoft Powerpoint in Improving Mathematics Learning Outcomes Baharuddin, Baharuddin; Asmaun, Asmaun
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 3 (2024): Juli - September 2024 (In Progress)
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i3.2078

Abstract

Microsoft interactive learning media Powerpoint In elementary schools, mathematics subjects still need to be the focus of teachers' attention as an effort to improve low learning outcomes, so this research aims to improve learning outcomes. fifth grade students through the application of interactive learning multimedia . The approach used is a qualitative approach using the type of classroom action research (CAR). The focus of this study is two, namely the focus of the process and the focus of the results. The subjects of this study were researchers and 13 fifth grade students consisting of 6 males and 7 females. Data collection techniques used in this study were tests, observations, video recordings and documentation . The data analysis used is descriptive data analysis by grouping data on Teacher Aspects and Student Aspects. This study consists of 2 cycles and each cycle consists of 2 meetings . The results of the study indicate that the qualification of the interactive learning process based on Microsoft Powerpoint in cycles I and II are getting better . Along with that, students' understanding ability also increases in cycles I and II. The conclusion of this study is that the process of implementing interactive multimedia makes the learning atmosphere active and enjoyable. The changes in the learning process that have been described are able to encourage increased student learning outcomes
Thinking Process Analysis Reflective Student in Solve Problem Non-routine on Probability Material Asmaun, Asmaun; Baharuddin, Baharuddin
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 3 (2024): Juli - September 2024 (In Progress)
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i3.2079

Abstract

The problem faced by students in school is the lack of a thinking process that is able to link existing knowledge with problems that are rarely encountered before. The reflective thinking process is one of the important aspects in solving non-routine problems and can be viewed from students' mathematical abilities. Therefore, this study aims to describe the reflective thinking process of class XI IPA 1 students of SMAN 10 Makassar with high initial mathematical abilities in solving non-routine mathematical problems. This study is a descriptive study using a qualitative approach. The results obtained in this study are that students with three subjects with high initial mathematical abilities have a reflective thinking process in four problem-solving steps (polya) as follows (1) understanding the problem: (a) elaborative-creative thinking, (b) clarification-critical thinking, (c) critical-assessment thinking and (d) creative-laboratory thinking, all indicators are met by all subjects. (2) developing strategies: (a) inferential-critical thinking, (b) elaborative-creative thinking and (c) fluent-creative thinking, all indicators are met by all subjects except for the fluency indicator, there is one subject that does not meet it. (3) implementation strategy: (a) inferential-critical thinking is fulfilled by the subject, (b) flexible-creative thinking, only two subjects fulfill the indicators and (d) originality-creative thinking can only be fulfilled by one subject. (4) looking back: (a) elaborative-creative thinking and (b) critical thinking strategy, all indicators are fulfilled by the subject, but only one student checks the answer.
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Model Merdeka Belajar bagi Guru Matematika SMP di Jeneponto Sahid Sahid; Asmaun Asmaun; Baharuddin Baharuddin; Nurdin Arsyad; Bernard Bernard
Jurnal Hasil-Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Volume 03 Nomor 02 (Oktober 2024)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jhp2m.v3i2.4282

Abstract

PKM ini menjelasakan tentang konsep Merdeka Belajar yang diimplementasikan dalam perangkat pembelajaran yang akan disusun yang meliputi pembuatan alur tujuan pembelajaran (ATP) dari capaian pembelajaran yang ada serta menyusun modul ajar yang sesuai. Program PKM dilakukan dengan metode memberikan pelatihan, bimbingan, dan pendampingan kepada peserta mengenai pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran model Merdeka Belajar. Tujuan pelaksanaan PKM yaitu (1) untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan peserta mengenai jenis-jenis perangkat pembelajaran model merdeka-belajar, (2) untuk meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan mengenai langkah-langkah penyusunan pada setiap jenis perangkat pembelajaran model Merdeka-Belajar, dan (3) peserta dapat menyusun serta mengimplementasikan perangkat pembelajaran model Merdeka-Belajar dalam proses pembelajaran. Kegiatan PKM dilaksanakan di SMP Negeri 1 Binamu Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan kemudian dilanjutkan dengan pembimbingan dan pendampingan kepada peserta secara daring. Peserta kegiatan PKM adalah guru-guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Binamu. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan program PKM yaitu (1) meningkatnya kompetensi dan pengetahuan peserta mengenai jenis-jenis perangkat pembelajaran model Merdeka-Belajar,(2) meningkatnya pengetahuan peserta mengenai langkah-langkah dalam menyusun setiap perangkat pembelajaran model Merdeka-Belajar, dan (3) peserta dapat menyusun dan mengimplementasikan erangkat pembelajaran model Merdeka-Belajar dalam proses pembelajaran.
Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Pemecahan Masalah Berdasarkan Teori Wallas Ditinjau dari Kemampuan Matematika Asmaun, Asmaun
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 14 No 4 (2024): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v14i4.1995

Abstract

Pembelajaran matematika di sekolah cenderung pada tujuan jangka pendek yang sekadar untuk lulus tanpa memperhatikan proses pembelajarannya. Aspek yang harus diperhatikan adalah bagaimana siswa dapat berpikir kreatif dalam pemecahan masalah yang diberikan dan tetap memperhatikan perbedaan kemampuan masing-masing siswa. Data penelitian dikumpulkan menggunakan tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara terhadap tiga subjek siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Makassar yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: (1) siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi dapat memenuhi empat tahapan menurut Wallas dengan baik, terbukti dari siswa dapat menemukan solusi yang tepat untuk soal yang diberikan dan dapat memikirkan ide-ide alternatif penyelesaian yang beragam untuk menyelesaikan soal dan menjawab dengan cermat serta mengoreksi jawaban sebelum mengumpulkan karyanya, (2) siswa yang mempunyai kemampuan matematika sedang mampu menjawab soal yang diberikan dengan benar namun masih memiliki keraguan untuk memikirkan alternatif penyelesaian untuk masalah yang diberikan dan cukup mengoreksi jawaban sebelum mengumpulkan karyanya, (3) siswa yang berkemampuan matematika rendah secara umum mengalami kesulitan pada empat tahapan menurut Wallas. Siswa hanya sekadar menebak ide penyelesaian soal sehingga jawabannya salah. Serta siswa tidak mampu memikirkan solusi alternatif lain untuk masalah. Siswa tidak merasa perlu untuk mengecek jawaban dan merasa sudah yakin dengan jawabannya.
Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktifitas Siswa Asmaun, Asmaun; Talib, Ahmad; Rifandi, Muh.
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 3 (2024): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 8 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v8i3.3552

Abstract

Rendahnya hasil belajar dan aktifitas siswa di sekolah salah satunya akibat dari kurang bervareasinya metode yang diajarkan guru dalam pembelajaran dan siswa belum memiliki cara mencatat materi yang menarik dan efisien untuk memahami pelajaran. Penelitian yang digunakan merupakan penelitian tindakan kelas, berlangsung di kelas VII SMP Negeri 5 Majene. Maksud serta tujuan yang ingin dicapai pada penelitian adalah meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode Mind Mapping. Terdapat sebanyak 22 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki dari total 34 siswa yang menjadi subjek penelitian. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang didapatkan bahwa terjadi kenaikan pada rata-rata hasil belajar individu siswa, yaitu pada siklus pertama sebesar 50,47 dengan ketuntasan klasikal 29% atau hanya 10 siswa dari 34 siswa yang mencapai standar kelulusan. Sementara pada siklus kedua terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar menjadi 71,51 dengan ketuntasan klasikal sebesar 80%. Begitupula pada aktivitas siswa juga terjadi kenaikan skor rata-rata yaitu pada siklus pertama sebesar 2,31 dengan klasifikasi cukup serta di siklus kedua terjadi kenaikan pada nilai 3,32 dengan klasifikasi baik. Jadi kesimpulan yang didapatkan pada penelitian adalah dengan penggunaan metode Mind Mapping dalam kegiatan belajar mengajar bisa menambah nilai ketuntasan hasil belajar dan skor aktifitas siswa.
DESCRIPTION OF STUDENTS' FRACTION PROBLEM-SOLVING ABILITY BASED ON KEIRSEY'S PERSONALITY TYPE CLASS VII SMP NEGERI 18 SELAYAR: DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PECAHAN SISWA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN KEIRSEY KELAS VII SMP NEGERI 18 SELAYAR Talib, Ahmad; Rosidah; Asmaun; Rismayanti; Sri Yuyun
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 12 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2024v12n2a1

Abstract

Abstrack: This research aims to describe the problem-solving ability of fractional counting operations in terms of Keirsey's personality type. The type of research is qualitative research with a descriptive approach. The research subjects were 4 students from class VII A of SMPN 18 Selayar with 1 subject for each personality type. The research instruments used personality type classification instruments, problem-solving tests, and interview guides. The results of the research show that 1) Students with the guardian personality type are able to understand the problem, make a solution plan, carry out the solution plan, and check again, 2) Students with the artisan personality type are able to understand the problem, make a solution plan for problem 1 but are unable to solve problem 2, unable to carry out the solution plan and unable to check again, 3) Students with the rational personality type are able to understand the problem, make a solution plan for problem 1 but are unable to solve problem 2, carry out the solution plan, and check again, 4) ) Students with the idealist personality type are able to understand the problem, make a plan to solve problem 1 but are not able to solve problem 2, and also unable carry out the solution plan, as well as to check again.
Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri Analitik Ditinjau Dari Prestasi Belajar Arwadi, Fajar; Asmaun, Asmaun; Ruslan, Ruslan
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2024): September-December 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i3.2206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan mahasiswa dan faktor penyebab kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal Geometri Analitik yang ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar pada semester genap tahun 2023/2024. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Matematika yang terdiri dari 3 orang yaitu satu orang mahasiswa dengan prestasi belajar tinggi, satu orang mahasiswa dengan prestasi belajar sedang, dan satu orang mahasiswa dengan prestasi belajar rendah. Peneliti mengambil tiga orang subjek untuk masing-masing kategori dengan pertimbangan bahwa tiga orang cukup untuk menjawab tujuan penelitian. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu purposive sampling karena peneliti mengambil subjek berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu tes tertulis dan wawancara. Teknik analisis data meliputi kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan IPK atau prestasi belajar tinggi adalah kesalahan dalam melakukan dalam membuat rencana penyelesaian atau model matematika. Kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan IPK atau prestasi belajar sedang adalah tidak memahami apa yang diketahui pada soal dan kesalahan dalam menuliskan notasi atau simbol matematika. Sedangkan Kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan IPK atau prestasi belajar rendah adalah tidak mampu meneruskan proses penyelesaian atau membuat model atau dengan kata lain, melakukan kesalahan dalam menyelesaikan model matematika.