Di awal tahun 2024, Kota Palu mencatat angka kasus DBD 29 penderita dan 2 meninggal. Data ini menunjukkan bahwa DBD masih menjadi ancaman kesehatan yang serius di wilayah ini, terutama pada saat musim penghujan. Angka kasus tersebut menunjukkan perlunya upaya pencegahan yang lebih intensif di masyarakat serta peningkatan pemahaman mengenai penanganan dini terhadap gejala DBD agar angka kematian dapat ditekan. Tujuan pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam pencegahan serta pengelolaan gejala demam Berdarah Dengue (DBD) di salah satu kelurahan di Kota Palu. Sebanyak 222 responden dari Birobuli Utara berpartisipasi dalam kegiatan ini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemberian edukasi melalui ceramah, diskusi, dan penyebaran materi informasi melalui leaflet terkait DBD. Hasil Analisis menunjukkan peningkatan dalam pengetahuan dan perilaku masyarakat setelah diberikan edukasi. Responden dengan pengetahuan baik (14-21 item pertanyaan dijawab dengan benar) pada saat Pretest sebanyak 10,91% dan pada saat posttest naik menjadi 94,55%. Begitu juga dilihat dari perilaku, responden dengan perilaku baik dalam melakukan PSN (10-15 item pertanyaan dijawab dengan benar) pada saat Pretest sebanyak 0% dan pada saat posttest naik menjadi 4,55%. Untuk melihat perbedaan dilakukan uji beda. Hasil uji normalitas diperoleh nilai kurang dari 0,05 (sig.=0,000) sehingga harus memilih uji non parametrik. Hasil uji Wilcoxon baik pengetahuan maupun perilaku secara statistik berbeda signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian edukasi (p=0,000). Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini bahwa edukasi yang diberikan efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan DBD dan pentingnya PSN dan Edukasi pencegahan demam berdarah pada masyarakat.Kata Kunci: Pengetahuan; Perilaku; Pemberantasan sarang nyamuk.
Copyrights © 2024