Penelitian ini didasari dari permasalahan yang ditemui pada SD Negeri 60 Banda Aceh berkaitan dengan implementasi MBS masih belum sepenuhnya berjalan secara baik. Hal ini terlihat masih terdapat guru yang mengajar tidak linier, hasil belajar siswa yang belum memadai serta sarana prasarana belum semua terpenuhi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) di SD Negeri 60 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan 9 orang guru. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan angket. Teknik pengolahan data menggunakan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari Data Collection (Pengumpulan Data), Data Reduction (Reduksi Data), Data Display (Penyajian Data), dan Conclusion Drawing/Verification. Sedangkan untuk data observasi dan angket menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program MBS diterapkan dengan baik dengan memberdayakan seluruh potensi dan stakeholder sekolah. Peran kepala sekolah dalam konteks MBS adalah sebagai motor penggerak bagi kehidupan sekolah. Melalui Program MBS dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN 60 Banda Aceh kepala sekolah memiliki beberapa peran, (1) sebagai Manajer, (2) sebagai Administrator, (3) sebagai Leader, (4) sebagai Edukator, dan (5) sebagai Supervisor. Hasil observasi, diketahui ada 38 atau 76% vasilitasi pendukung pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sedangkan hasil hitung data angket di peroleh nilai persentase keseluruhan yaitu 80% (kategoti sangat baik), maka secara umum dapat dinyatakan bahwa respon guru sangat baik terhadap peran kepala sekolah dalam implementasi manajemen berbasis sekolah(MBS)terhadap mutu pendidikan di SD Negeri 60 Banda Aceh. Faktor penghambat dalam penerapan MBS adalah komunikasi yang belum berjalan dengan baik di sekolah serta kurangnya sosialisasi untuk penerapan MBS, sedangkan faktor pendukung adalah peran aktif warga sekolah dalam pelaksanaan MBS, sehingga faktor pendukung sangat memberikan motivasi dan peranan guru dalam menyelenggarakan program MBS secara baik.
Copyrights © 2024