Pidie dan Pidie Jaya adalah dua kabupaten di Aceh yang penduduknya dianggap memiliki kegigihan dan kreativitas tinggi. Pemerintah Kabupaten Pidie, khususnya pada periode 2017-2022, gencar mengampanyekan kuliner lokal bernama “apam” melalui festival tahunan “tet apam”. Sementara di Pidie Jaya terdapat kuliner lokal bernama “ade” (ada yang menulis adee). Ade dengan berbagai merek dagang dengan mudah dapat ditemui di outlet-outlet di pinggiran jalan nasional di Pidie Jaya. Penelitian ini hendak melihat bagaimana bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di sektor usaha mikro apam di Pidie dan ade di Pidie Jaya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Dari penelitian diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Pidie tidak melakukan pemberdayaan yang terencana kepada masyarakat dalam pembuatan, pengemasan, promosi dan pemasaran apam untuk penduduk Pidie sehingga apam tidak menjadi kuliner yang menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat Pidie. Sementara di Pidie Jaya, keberadaan kuliner ade mendapat perhatian dari pemerintah setempat dengan memberikan pelatihan, pengemasan, promosi hingga pemasaran. Ade telah menjadi oleh-oleh khas Pidie Jaya. Ade dengan berbagai merek dagang dengan mudah dapat ditemui di Pidie Jaya. Tidak hanya itu, saat ini terdapat pelaku usaha mikro ade dari Pidie Jaya yang sudah melakukan ekspansi besnis ke luar daerah. Usaha mikro ade Pidie Jaya berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja, pengurang pengangguran dan penambah sumber pendapatan masyarakat setempat.
Copyrights © 2024