Pemanfaatan tanah alluvial sebagai media tanam bawang merah dihadapkan pada berbagai masalah sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang kurang baik. . Penggunaan JMS diharapkan dapat memperbaiki kendala pada tanah aluvial seperti memperbaiki kondisi tanah yang pejal menjadi lebih remah, memperbaiki pori-pori dan aerasi tanah aluvial dan pemberian pupuk kalium untuk melengkapi kebutuhan unsur hara pada tanah aluvial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik JMS dan pupuk kalium serta dosis interaksi JMS dan kalium terbaik bagi pertumbuhan dan hasil bawang merah pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di Desa Kapur, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini dilaksanakan sejak 28 September 2023 sampai 7 Desember 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Split Plot Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. JMS (J) sebagai petak utama terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu j1 = tanpa pemberian JMS dan j2 = dengan pemberian JMS. Pupuk kalium sebagai anak petak terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu k1 = kalium 100 kg/ha, k2 = kalium 200 kg/ha dan k3 = kalium 300 kg/ha. Setiap perlakuan diulang 5 kali. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, berat segar tanaman dan berat kering angin umbi. Hasil penelitian menunjukkan pemberian JMS + kalium 100 kg/ha merupakan dosis interaksi terbaik pada penelitian ini dalam meningkatkan jumlah umbi dan berat segar tanaman
Copyrights © 2025