Wisata hutan mangrove merupakan salah satu bentuk pariwisata berbasis lingkungan yang memiliki potensi besar, namun partisipasi masyarakat dalam pengembangannya masih kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan, faktor pendorong, dan bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan Objek Wisata Hutan Mangrove Tongke-Tongke, Kabupaten Sinjai. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sampel penelitian terdiri dari masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat di tiga dusun di Desa Tongke-Tongke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan partisipasi masyarakat pada objek wisata Hutan Mangrove Tongke-Tongke mencakup empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi namun masih tergolong partisipasi semu. Faktor-faktor yang mendorong partisipasi antara lain rasa kepemilikan dan tanggung jawab, tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan, dan dorongan eksternal dari pemerintah dan lembaga non-pemerintah. Bentuk partisipasi masyarakat yang ditemukan meliputi partisipasi buah pikiran, tenaga, harta benda, keterampilan, dan partisipasi sosial. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan kesadaran masyarakat, penguatan dukungan eksternal, pemberdayaan masyarakat lokal, dan pengembangan mekanisme evaluasi partisipasi masyarakat. Temuan penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan strategi yang berkelanjutan untuk pengelolaan wisata hutan mangrove di kawasan lainnya.
Copyrights © 2024