Di Indonesia terdapat dua musim utama dalam setahun, yaitu musim hujan dan musim kemarau, yang disebabkan oleh sistem monsunal dengan peralihan angin muson dari Asia ke Australia. Prediksi awal musim hujan seringkali tidak akurat, meningkatkan kekhawatiran karena masyarakat semakin aktif di luar ruangan. Aktivitas seperti menjemur pakaian menjadi terganggu oleh hujan tiba-tiba. Solusi untuk masalah ini adalah menggunakan konsep rumah pintar dengan pelindung jemuran otomatis yang menggunakan sensor cahaya LDR dan sensor hujan YL-83. Sensor secara aktif akan mendeteksi perubahan pada lingkungan, selanjutnya data dari sensor-sensor tersebut akan memicu pergerakan motor DC untuk membuka atau menutup atap, bergantung pada kondisi yang dideteksi oleh sensor. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah sistem yang dapat mengotomatisasi pengendalian atap yang dibebankan pada nilai sensor saat mendeteksi perubahan di lingkungan sekitar secara tepat dan akurat. Pengujian pada sensor LDR menunjukkan bahwa nilai tegangan akan bertambah besar seiring dengan semakin kuatnya intensitas cahaya yang dideteksi dan akan menurun saat kondisi gelap. Begitupun sensor YL-83 yang akan menyalurkan tegangan hanya pada saat kondisi sensor basah dan kembali memutus tegangan bila kondisi sensor kering. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam sepuluh kali percobaan, terjadi kesalahan pada gerakan motor sebanyak 5 kali.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024