Media sosial telah menjadi platform utama untuk komunikasi, namun sering digunakan tanpa memperhatikan etika, sehingga memicu penyebaran hoaks, komentar provokatif, dan perpecahan sosial. Dalam perspektif Islam, etika komunikasi menekankan nilai-nilai seperti kejujuran (shidq), tabayyun (verifikasi informasi), dan qaulan layyinan (perkataan yang lembut) sebagai panduan untuk mencegah konflik dan menjaga harmoni. Penelitian ini, menggunakan metode studi pustaka, menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip ini dapat mengurangi dampak negatif dari komunikasi digital. Dengan demikian, integrasi nilai-nilai Islam dalam penggunaan media sosial dapat menciptakan lingkungan interaksi yang lebih positif dan bertanggung jawab. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan utama dalam menerapkan etika komunikasi di era digital, termasuk anonimitas pengguna, arus informasi yang cepat, dan kurangnya kesadaran moral. Oleh karena itu, diperlukan literasi digital berbasis nilai-nilai agama untuk membangun kesadaran etis dalam berkomunikasi. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dalam interaksi media sosial, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam menciptakan lingkungan digital yang harmonis, bebas dari provokasi, dan mendukung keharmonisan sosial.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024