Literasi finansial tidak hanya konsep yang berkaitan dengan keuangan, tetapi lebih kepada bagaimana mengelola keuangan serta ketepatan pengambilan keputusan untuk keberlanjutan unit usaha di masa depan. Pada konteks masyarakat pedesaan seperti Desa Tumbang Masukih, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, literasi finansial masih menjadi tantangan tersendiri. Kekurangan akses terhadap informasi, pendidikan, dan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan seringkali berdampak pada minimnya pemahaman masyarakat akan pentingnya perencanaan keuangan, investasi, dan pengelolaan utang. Namun di sisi lain, peran tutor dalam upaya peningkatan literasi finansial seringkali terabaikan atau kurang dimaksimalkan. Penelitian ini diasumsikan mampu berkontribusi nyata dalam mengembangkan program pendidikan masyarakat yang lebih efektif, terutama dalam upaya meningkatkan literasi finansial pada lingkup masyarakat desa. Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif dengan metode studi kasus dan kajian entografis. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa setelah mengikuti program pembelajaran, peserta mengalami peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konsep dasar keuangan, perubahan sikap terhadap pengelolaan keuangan, serta peningkatan keterampilan dalam merencanakan keuangan. Sebagian besar peserta berhasil menerapkan kebiasaan finansial yang lebih bijaksana, seperti menyusun anggaran, menabung secara rutin, dan mengelola pengeluaran dengan lebih efisien. Keberhasilan dalam meningkatkan literasi finansial peserta sangat dipengaruhi oleh kemampuan tutor dalam menyampaikan materi dengan pendekatan yang relevan, menerapkan metode pembelajaran partisipatif, dan memberikan bimbingan personal. Namun, beberapa tantangan, seperti keterbatasan waktu dan tingkat pemahaman awal peserta, perlu mendapatkan perhatian lebih dalam pelaksanaan program pembelajaran.
Copyrights © 2024