Permasalahan gizi telah lama menjadi perhatian dunia. Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi sangat penting dalam upaya kita menciptakan SDM Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.Penelitian ini dilakukan di UPTD Puskesmas Pulau Rakyat Kabupaten Asahan pada bulan April- Mei Tahun 2024 dengan melakukan penelitian secara kualitatif dan menggali informasi dengan wawancara, observasi dan dokumentasi kepada 10 orang informan. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dengan menggunakan teori Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  kebijakan pencegahan stunting  dari aspek SDM sudah sesuai, puskesmas menyediakan tenaga kesehatan khusus dan sesuai dengan bidangnya untuk pelayanan pencegahan dan penanggulangan stunting yang terdiri dari tenaga bidan, dokter, ahli gizi dan kesehatan masyarakat, akan tetapi kendala yang ditemukan adalah ada tenaga kesehatan yang akan pensiun dan belum ada penggantinya. Koordinasi Kebijakan Pencegahan Stunting dari Aspek Pelaksanaan (Intervensi Spesifik Dan  Intervensi Sensitif ) masih mengalami hambatan yaitu kurangnya kesadaran dari keluarga sasaran yang diakibatkan pengetahuannya yang kurang dan sikapnya yang negatif tentang penanganan balita stunting dan lebih mendengar nasehat keluarga yang tidak memiliki basic ilmu gizi, peran kader yang masih belum optimal  dalam pelaksanaan Intervensi Spesifik Dan  Intervensi Sensitif  dan kerjasama antar lintas sektor dalam menangani kasus stunting ini masih kurang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024