Merokok meningkatkan risiko terkena stroke dua sampai empat kali lipat baik pada pria maupun wanita. Merokok berhubungan dengan stroke melalui proses ateroskelrosis yang disebabkan oleh efek dari zat-zat kimia berbahaya yang terkandung di dalam rokok, terutama nikotin, tar dan karbonmonoksida. Merokok menyebabkan peningkatan koagulatibilitas, viskositas darah, mendorong agregasi platelet, meningkatkan tekanan darah, serta meningkatkan kolesterol LDL. Tujuan penelitian untuk mengetahui sebaran kebiasaan merokok pada pasien stroke islemik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross sectional. Sampel yang digunakan merupakan total sampel yaitu berjumlah 30 dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuisioner. Dilakukan uji statistik uji persentase. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa frekuensi pasien pada usia 60-69 tahun yang berjumlah 14 sampel (46,7%) diikuti 50-59 tahun yaitu 8 sampel (26,7%), dan yang paling sedikit adalah pasien berusia 30-39 tahun dan 40-49 tahun yaitu sebanyak 1 responden (3,3%). Pasien yang merokok > 10 tahun yaitu berjumlah 23 sampel (76,7%), jenis rokok yang dikonsumsi adalah rokok kretek berjumlah 21 sampel (70,0%) dan merokok > 20 batang per hari berjumlah 14 sampel (46,6%).
Copyrights © 2024