Luka insisi merupakan luka yang ditimbulkan karena teriris oleh instrumen tajam, seperti luka yang terjadi setelah pembedahan atau operasi. Salah satu tanaman yang telah digunakan secara tradisional dalam penyembuhan luka sayat adalah daun gamal (Gliricidia sepium). Analisis fitokimia ekstrak daun gamal sebelumnya menunjukkan hasil positif adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan glikosida yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Formulasi sediaan patch ekstrak daun gamal bertujuan untuk mengetahui sifat patch ekstrak daun gamal dalam penyembuhan luka insisi dan nilai optimum ekstrak daun gamal dalam penyembuhan luka insisi. Patch transdermal dari ekstrak daun gamal dibuat dengan 3 formula yaitu F1, F2, dan F3. Pengujian luka sayat terhadap tikus putih dilakukan dengan metode SPSS one-way ANOVA menggunakan 15 ekor tikus putih dengan 15 luka yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan; kontrol negatif (tidak diberikan apapun), kontrol positif (plaster povidone-iodine), dan F1, F2, F3 (ekstrak daun gamal). Parameter yang diamati adalah sifat fisik dan efektivitas luka insisi terhadap tikus putih yaitu panjang luka sayat dan persentase penyembuhan luka. Formula terbaik yaitu formula F2 dengan % persembuhan luka sebesar 0,65%, 0,66%, dan 0,68%, namun tidak melebihi efektivitas dari kontrol positif (plaster povidone-iodine) dengan % persembuhan luka sebesar 0,68%, 0,71% dan 0,72%. Diikuti formula F1 dengan % persembuhan luka sebesar 0,62%, 0,63%, 0,64%. Terakhir formula F3 dengan % persembuhan luka sebesar 0,54%, 0,55% dan 0,55%.
Copyrights © 2024