Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Formulasi Sediaan Patch Ekstrak Daun Gamal (Gliricidia sepium) terhadap Penyembuhan Luka Insisi pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Asjur, Asti Vebriyanti; Saputro, Syaifullah; Yunaldi, Yunaldi; Latu, Saparuddin
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.29418

Abstract

Luka insisi merupakan luka yang ditimbulkan karena teriris oleh instrumen tajam, seperti luka yang terjadi setelah pembedahan atau operasi. Salah satu tanaman yang telah digunakan secara tradisional dalam penyembuhan luka sayat adalah daun gamal (Gliricidia sepium). Analisis fitokimia ekstrak daun gamal sebelumnya menunjukkan hasil positif adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan glikosida yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Formulasi sediaan patch ekstrak daun gamal bertujuan untuk mengetahui sifat patch ekstrak daun gamal dalam penyembuhan luka insisi dan nilai optimum ekstrak daun gamal dalam penyembuhan luka insisi. Patch transdermal dari ekstrak daun gamal dibuat dengan 3 formula yaitu F1, F2, dan F3. Pengujian luka sayat terhadap tikus putih dilakukan dengan metode SPSS one-way ANOVA menggunakan 15 ekor tikus putih dengan 15 luka yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan; kontrol negatif (tidak diberikan apapun), kontrol positif (plaster povidone-iodine), dan F1, F2, F3 (ekstrak daun gamal). Parameter yang diamati adalah sifat fisik dan efektivitas luka insisi terhadap tikus putih yaitu panjang luka sayat dan persentase penyembuhan luka. Formula terbaik yaitu formula F2 dengan % persembuhan luka sebesar 0,65%, 0,66%, dan 0,68%, namun tidak melebihi efektivitas dari kontrol positif (plaster povidone-iodine) dengan % persembuhan luka sebesar 0,68%, 0,71% dan 0,72%. Diikuti formula F1 dengan % persembuhan luka sebesar 0,62%, 0,63%, 0,64%. Terakhir formula F3 dengan % persembuhan luka sebesar 0,54%, 0,55% dan 0,55%.
PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS DAN PENYULUHAN TENTANG CARA PENGELOLAAN OBAT YANG BAIK SECARA MANDIRI PADA TEMAN TULI KOTA MAKASSAR Santi, Elvira; Asjur, Asti Vebriyanti; Hasmar, Wahyu Nuraini; Musdar, Tamzil Azizi; Saputro, Syaifullah; Virlayani, Asnita; Ramadani, Ananda; Suhartini, Suhartini
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 2 No. 5 (2025): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, September 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/maju.v2i5.1839

Abstract

Hearing loss or deafness is one of the serious problems that occur throughout the country. Hearing loss is the loss of the ability to hear sounds or sounds in the normal frequency range to be heard. One of the reasons is the use of drugs. Due to physical, cognitive, and knowledge limitations, there are some deaf friends who, if they check their health at one of the health facilities (Public Health Center), are hindered by communication with health workers, which can cause many deaf friends to be unable to manage drugs properly independently. This study aims to provide free medical examinations and improve the understanding of deaf friends in managing drugs independently through these counseling activities. The method used is an interactive lecture and question and answer discussion using JBI (Sign Language Interpreter) involving about 62 deaf participants at Rahmatul Ilham mosque (Makassar City Hall mosque) Makassar City. The results showed an increase in understanding of participants in the indication or usefulness of the drug, storage, and drug side effects that will occur even though there is a small possibility of side effects. In conclusion, free medical check-ups and health counseling have proven effective in raising deaf friends ' awareness of the importance of correct medication management.
Uji Aktivitas Serum Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Suhenro, Suhenro; Sukara, Muhammad Akmal A.; Setiawan, Prayitno; Saputro, Syaifullah; Ikhsan, Mifta Khaerati; Musdar, Tamzil Azizi
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 3 (2024): Juni 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i3.1308

Abstract

Kulit bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu bahan alam yang kaya senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol kulit bawang merah (Allium cepa L.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan serum sebagai antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Metode penelitian yang digunakan yaitu experimental di laboratorium, dengan membuat sediaan serum dari ekstrak etanol kulit bawang merah (Allium cepa L.) dengan variasi konsentrasi 4%, 8%, dan 12% dan menguji aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan metode cakram. Hasil formula serum menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, maupun kelembaban, dimana tiap formula masih memenuhi range normal sediaan serum. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) pada konsentrasi 4%, 8% dan 12% dapat menghambat bakteri Propionibacterium acnes dengan diameter zona hambat berturut-turut sebesar 11,5 mm, 15,3 mm dan 18,6 mm.
Hubungan Tingkat Kepatuhan dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di RSUD H. A. Sulthan Daeng Radja Bulukumba: The Relationship Between Adherance and Quality of Life Hypertension Patients in RSUD H. A. Sulthan Daeng Radja Bulukumba Musdar, Tamzil Azizi; Junita, Nurfitria; Asjur, Asti Vebriyanti; Saputro, Syaifullah; Hasmar, Wahyu Nuraini; Santi, Elvira; Ikhsan, Mifta Khaerti; Latu, Saparuddin; Supardi, Nurjannah; Firdaus, Firdaus
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 4 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i4.2151

Abstract

Hypertension is the fourth cause of premature death in several developed and developing countries. The success rate of therapy is greatly influenced by the level of compliance in the treatment of hypertension. This study aims to determine the level of compliance and quality of life of hypertension patients at RSUD H.A Sulthan Daeng Radja Bulukumba. The research was carried out in an observational manner with a descriptive analysis design and cross-sectional data collection, namely the Hypertension Patient Questionnaire. The method for collecting data for this research is in the form of secondary data, namely by asking questions to patients and then analyzing them qualitatively, including name, age, gender, education and occupation. The results of the study showed that the age that most experienced hypertension was age ?60 with a percentage of (41.8%), the largest gender was male, totaling 29 people with a percentage of (52.7%), with the highest level of education. is elementary school, numbering 22 people with a percentage of (39.6%), and the highest employment status is farmers, numbering 38 people with a percentage of (69.1%), thus hypertension is mostly experienced by male patients, age category, education level, and occupation are very influential based on knowledge which is in line with the literature Keywords:          Hypertension, Adherance, Quality of Life, Questionnaiare   Abstrak Hipertensi menjadi penyebab keempat kematian dini di beberapa negara maju dan berkembang. Tingkat keberhasilan terapi sangat dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan dalam pengobatan penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Kepatuhan dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di RSUD H.A Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Penelitian dilakukan dengan cara observasional dengan rancangan analisis deskriptif dan pengambilan data secara cross sectional yaitu kuesioner Pasien Hipertensi. Cara pengumpulan data penelitian ini berupa data sekunder yaitu dengan menggunakan pertanyaan pada pasien kemudian dianalisa secara kualitatif yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur yang paling banyak mengalami penyakit hipertensi yaitu umur ?60 dengan persentase sebesar (41,8%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yang berjumlahkan 29 orang dengan persentase sebesar (52,7%), pada tingkat pendidikan terbanyak adalah SD yang berjumlah 22 orang dengan persentase sebesar (39,6%), dan pada status pekerjaan terbanyak yaitu petani yang berjumlah 38 orang dengan persentase sebesar (69,1%), dengan demikian penyakit hipertensi yang paling banyak dialami oleh pasien laki-laki, kategori umur, tingkat pendidikan, serta pekerjaan sangat berpengaruh dengan dilandasi pengetahuan dimana sejalan dengan literatur Kata Kunci:         Hipertensi, Kepatuhan dan Kualitas Hidup, Kuesioner
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU APOTEKER TERKAIT PEREDARAN OBAT PALSU DI KABUPATEN PANGKEP Saputro, Syaifullah; Hasmar, Wahyu Nuraini; Musdar, Tamzil Azizi; Ikhsan, Mifta Khaerati; Asjur, Asti Vebriyanti; Santi, Elvira; Bakri, Alfiyani
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 17, No 1 (2025): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56711/jifa.v17i1.1321

Abstract

Evaluasi dan Hubungan Ketepatan Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Lini 1 terhadap Karakteristik Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah X: Evaluation and Correlation of the Appropriateness of the Use of First-Line Anti-Tuberculosis Drugs to the Characteristics of Outpatients at X Regional General Hospital Musdar, Tamzil Azizi; Hasmar, Wahyu Nuraini; Azis, Muhammad Israwan; Zuchrullah, Mukhtasyam; Saputro, Syaifullah; Kurniati, Kurniati; Ihsan, Mifta Khaerati; Supardi, Nurjannah; Santi, Elvira; Asjur, Asti Vebriyanti
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 6 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i6.2552

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease that attacks the respiratory organs (lungs). This study aims to determine the characteristics of the use of first-line anti-tuberculosis drugs (OAT) and evaluate the use of OAT based on the 2019 Tuberculosis Management Guidelines and analysis of the relationship between patient characteristics and treatment outcomes. Data collection was retrospective, with a sample size of 91 Patient Medical Records. The results showed that the most common patient characteristics were male (57.1%), age 46-55 years (24.2%), weight 38-54 kg (53.8%), with working status (52.7%), without comorbidities (89%), new patient type (92.3%), type of OAT category 1 (100%), unsuccessful treatment results (54.9%). Evaluation of OAT use was 100% correct indication, correct patient, and correct drug. While the correct dose (97.8%), correct duration of treatment (41.8%). The relationship analysis obtained age factors (p = 0.04), duration of treatment (p = 0.001) have a significant relationship to treatment outcomes, while gender (p = 0.301) and the number of P.PK (p = 0.733) both do not have a significant relationship to treatment outcomes. Keywords:          TB, Evaluation of OAT Use, X Hospital   Abstrak Penyakit Tuberculosis merupakan penyakit infeksi menular yang menyerang organ pernafasan (paru-paru). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penggunaan obat anti tuberkulosis (OAT) lini 1 dan mengevaluasi penggunaan OAT berdasarkan Pedoman Tatalaksana Tuberkulosis tahun 2019 serta analisis hubungan antara karakteristik pasien terhadap hasil pengobatan. Pengumpulan data secara retrospektif, jumlah sampel sebanyak 91 Rekam Medik Pasien. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien terbanyak yaitu berjenis kelamin laki-laki (57,1%), usia 46-55 tahun (24,2%), berat badan 38-54 kg (53,8%), dengan status bekerja (52,7%), tanpa penyakit penyerta penyerta (89%), tipe pasien baru (92,3%), jenis OAT kategori 1 (100%), hasil pengobatan tidak berhasil (54,9%). Evaluasi penggunaan OAT 100 % tepat indikasi, tepat pasien, dan tepat obat. Sedangkan tepat dosis (97,8%), tepat lama pengobatan (41,8%). Analisis hubungan diperoleh faktor usia (p=0,04), lama pengobatan (p=0,001) memiliki hubungan yang signifikan terhadap hasil pengobatan, sedangkan jenis kelamin (p=0,301) dan banyaknya penyakit penyerta kronis (P.PK) (p=0,733) keduanya tidak memiliki hubungan signifikan terhadap hasil pengobatan. Kata Kunci:         TBC, Evaluasi Penggunaan OAT, RSUD X