Budaya anti korupsi merupakan fondasi yang sangat penting untuk dilakukan dalam mewujudkan masyarakat yang berintegritas demi menciptakan negara yang adil, makmur dan sejahtera. Penerapan budaya anti korupsi dapat dilakukan sejak dini, selain di lingkungan keluarga budaya anti korupsi juga perlu dikuatkan dalam lingkup sekolah, salah satunya melalui organisasi siswa seperti OSIS dan Pramuka agar siswa memiliki jiwa yang berintegritas. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai upaya membentuk budaya anti korupsi dikalangan siswa yang kemudian dilakukan dengan kegiatan workshop dan sharing time yang interaktif dengan melibatkan siswa seacra aktif dalam berdiskusi, simulasi kasus dan melakukan refleksi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa tentang nilai-nilai Pancasila terutama terkait relevansinya dalam mencegah tindakan anti korupsi. Selain itu siswa juga menunjukkan perubahan sikap dan komitmen dalam menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam kegiatan OSIS dan Pramuka. Metode workshop dan sharing time dirasa cukup efektif dalam menginternalisasi nilai-nilai anti korupsi pada siwa, meskipun terdapat tantangan dalam proses pemahaman dan konteksasi penerapan diluar kegiatan, namun sebagai rekomendasi, diharapkan sekolah dapat mengembangkan program yang berkelanjutan seperti melakukan kegiatan sejenis yang lebih intensif, mebententuk agen perubahan dan melakukan kampanye anti korupsi yang disispkan selama proses pembelajaran yang dilakukan guru untuk memperkuat moral dan karakter siswa.
Copyrights © 2024