Kondisi kegawatdarutan tidak memandang waktu, tempat ataupun objek dan membutuhkan penanganan segera untuk mencegah kecacatan bahkan kematian. Usia balita juga berpotensi tinggi mengalami situasi gawat darurat trauma maunpun nontrauma. Kondisi ini dapat terjadi pada pemukiman warga. Desa Pegayut Ogan Ilir memiliki sekitar 264 balita, dari hasil studi pendahuluan kasus kegawatdaruratan anak yang pernah terjadi adalah tersedak, kejang demam, dan diare. Kondisi ini menuntut para kader kesehatan dan ibu balita memahami ketrampilan bantuan hidup dasar anak, sehingga tidak terjadi perburukan. Kader posyandu merupakan fasilitator masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pelatihan bantuan hidup dasar anak pada kader kesehatan dan para ibu yang memiliki balita. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Pegayut Ogan Ilir. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan praktik Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada situasi gawatdarurat anak dengan metode simulasi. Total peserta sebanyak 20 orang (5 orang kader dan 15 ibu yang memiliki balita). Evaluasi kegiatan adalah penilaian pengetahuan dan ketrampilan sebelum dan sesudah simulasi BHD. Ada peningkatan pengetahuan nilai pretest dari kategori kurang baik 75% menjadi baik 85% pada posttest. Kegiatan ini memberikan efek baik terhadap peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para kader dan ibu balita.  Oleh sebab itu, peningkatan literasi dan ketrampian terkait BHD perlu dilakukan secara kontinyu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024