Perancangan tata letak fasilitas merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja dan kelangsungan proses produksi. Perancangan ini meliputi pengaturan mesin dan/atau pengaturan departemen/stasiun kerja dalam sebuah perusahaan. Perancangan yang baik dapat mengoptimalkan produktivitas serta meningkatkan kualitas produksi. Hal tersebut dapat dilihat salah satunya dari jarak minimum perpindahan material antar departemen. Jarak perpindahan material dapat ditentukan dengan metode konvensional, algoritma konstruksi, algoritma perbaikan dan algoritma hybrid. Metode konvensional meliputi metode SLP, metode konstruksi meliputi metode ALDEP dan metode algoritma hybrid meliputi metode BLOCPLAN. Belum adanya perancangan tata letak yang optimum di UMKM Tahu Ciracas, menyebabkan penumpukan, penghambatan proses produksi dan biaya material handling yang mahal, sehingga sebanyak sepuluh departemen akan dibuat perancangan tata letaknya. Pada tata letak awal memiliki total jarak perpindahan material antar departemen sebesar 242,6 m/hari setelah dilakukan penelitian diperoleh jarak perpindahan material yang baru dengan metode SLP sebesar 122.6 m/hari, metode ALDEP sebesar 150.4 m/hari dan metode BLOCPLAN sebesar105 m/hari. Metode BLOCPLAN dapat menghemat jarak perpindahan sebesar 57% sehingga menghemat biaya material handling
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024