Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran zakat dan sedekah dalam mendukung pemberdayaan inklusif serta mengidentifikasi kendala dalam pengelolaannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zakat dan sedekah memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam mendukung akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan bagi kelompok-kelompok marginal. Zakat dan sedekah berpotensi untuk memberdayakan ekonomi masyarakat miskin melalui bantuan usaha produktif, penyediaan modal usaha, dan pembiayaan pendidikan serta layanan kesehatan. Namun, pengelolaan zakat dan sedekah menghadapi sejumlah kendala, seperti kurangnya transparansi dan akuntabilitas lembaga pengelola, distribusi yang tidak merata, serta pemahaman masyarakat yang terbatas mengenai peran zakat dalam pemberdayaan. Untuk mengatasi kendala tersebut, penelitian ini merekomendasikan peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat dan sedekah, penguatan infrastruktur dan sistem manajemen lembaga pengelola, serta kampanye edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya zakat dalam pemberdayaan inklusif. Kolaborasi antara lembaga pengelola zakat, pemerintah, dan sektor swasta juga diusulkan untuk memperluas jangkauan distribusi dan memastikan bahwa dana zakat dan sedekah sampai kepada penerima yang tepat. Dengan langkah-langkah ini, zakat dan sedekah dapat lebih maksimal dalam mendukung pemberdayaan inklusif yang berkelanjutan. This study aims to analyze the role of zakat and sedekah (alms) in supporting inclusive empowerment and identify obstacles in its management. This study uses a qualitative method with a literature review approach. The results of the study indicate that zakat and sedekah have an important role in improving community welfare, especially in supporting economic, educational, and health access for marginalized groups. Zakat and sedekah have the potential to empower the economy of poor communities through assistance for productive businesses, provision of business capital, and financing of education and health services. However, the management of zakat and sedekah faces a number of obstacles, such as the lack of transparency and accountability of the managing institutions, uneven distribution, and limited public understanding of the role of zakat in empowerment. To overcome these obstacles, this study recommends increasing transparency and accountability in the management of zakat and sedekah, strengthening the infrastructure and management systems of the managing institutions, and educational campaigns to the public about the importance of zakat in inclusive empowerment. Collaboration between zakat management institutions, the government, and the private sector is also proposed to expand the reach of distribution and ensure that zakat and sedekah funds reach the right recipients. With these steps, zakat and alms can be more effective in supporting sustainable inclusive empowerment.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024