Pada tahun 2022 Kabupaten Jember menduduki kasus stunting tertinggi di Jawa Timur, yang disebabkan oleh tingginya pernikahan dini dan kurang pahamnya masyarakat dalam menata keseimbangan gizi pada asupan anak. melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Jember mencatat 25% dari anak kecil di Jember terkena stunting. Pengetahuan masyarakat untuk keseimbangan gizi dan permasalahan pada pernikahan dini masih sangat minim. Tujuan dari program Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di pedesaan agar bisa meningkatkan gizi pada asupan anak dan juga menggali segala potensi sumber daya gizi yang memiliki tingkat efisiensi tinggi dalam proses pembuatan dan juga harga produksinya. Pelaksanaan program berlangsung dari 22 Juli hingga 28 Agustus 2024 yang dilaksanakan oleh mahasiswa dari 16 Universitas berbeda dari kampus di Jawa Timur. Melalui observasi dan penelitian yang ada masyarakat dapat mencegah stunting melalui pangan yang kerap ditanam oleh warga sekitar, sehingga bisa memenuhi gizi yang cukup pada anak.
Copyrights © 2024