Banjir merupakan bencana alam yang sering mengganggu kehidupan masyarakat di Kota Medan, dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan kondisi geografis yang rentan terhadap genangan air. Dampak banjir tidak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga merusak infrastruktur dan menyebabkan kerugian material yang besar. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kota Medan mengimplementasikan kebijakan penanggulangan banjir melalui pembangunan kolam retensi di beberapa titik rawan banjir. Salah satu proyek penting adalah pembangunan Kolam Retensi USU, yang diharapkan dapat menampung air hujan sebanyak 10.000 meter kubik, dengan area pelayanan sekitar 170 hektar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan tersebut dalam mengurangi dampak banjir serta dampaknya terhadap masyarakat sekitar. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan wawancara dengan warga di sekitar lokasi proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kolam retensi ini masih dalam tahap pembangunan, dampaknya terhadap pengurangan genangan air sudah mulai terlihat. Namun, kapasitas penampungan air yang ada belum sepenuhnya optimal saat hujan lebat. Pemerintah Kota Medan juga telah melakukan upaya lain seperti pelebaran parit dan kegiatan gotong royong sebagai bagian dari upaya pencegahan banjir. Penelitian ini memberikan gambaran tentang tantangan dalam pelaksanaan kebijakan penanggulangan banjir dan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah banjir secara efektif di Kota Medan.
Copyrights © 2024