Jagung merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia dan mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional, mengingat fungsinya yang multiguna, sebagai sumber pangan, pakan, dan bahan baku industri. Kelebihan jagung manis dengan jagung biasa yaitu rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa. Kadar gula pada endosperm jagung manis sebesar 5-6 %, gula yang disimpan dalam biji jagung manis adalah sukrosa yang dapat mencapai 11% dan kadar pati 10-11%, sedangkan jagung biasa kadar gulanya hanya 2-3% atau setengah dari kadar gula jagung manis (Irianto, 2007). Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi jagung manis yaitu budidaya tanaman jagung manis. Pentingnya teknik budidaya dan pemupukan yang baik mendorong penulis untuk melakukan kegiatan kunjungan yang dilaksanakan di Kebun Percobaan Mojosari, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur. Hasil kegiatan kunjungan tentang budidaya tanaman jagung manis diawali dari persiapan benih. Persiapan benih dilakukan dengan cara perendaman benih dengan menggunakan air untuk mempercepat tumbuhnya lembaga. Persiapan lahan dengan menggunakan sistem olah tanah sempurna. Penanaman benih jagung dengan jarak tanam 70x20 cm dan pada satu lubang tanam menggunakan dua benih untuk mencegah terjadinya benih yang tidak tumbuh. Pemberian air irigasi dilakukan 12 kali selama satu musim tanam, disesuaikan dengan kondisi lahan dan cuaca. Pemupukan yang dilakukan dengan pupuk NPK Pelangi, urea, SP36 dan KCl. Teknik pemupukan dengan cara ditugal dan pemupukan berikutnya disebar diatas permukaan tanah dekat dengan perakaran tanaman. Penyiangan gulma dilakukan dengan manual dan kimiawi menggunakan herbisida. Penyiangan secara manual dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Hama yang ditemukan yaitu belalang atau Locusta migratoria namun serangannya dibawah ambang batas ekonomi sehingga pengendaliannya dilakukan dengan monitoring menggunakan alat light trap. Penyakit yang ditemukan pada lahan budidaya jagung manis yaitu penyakit bulai yang disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis. Pengendalian dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang sakit agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Panen tanaman jagung manis dilakukan 70 hst dengan cara memutar tongkol tanaman kemudian tongkol ditarik sehingga terlepas dari batang tanaman jagung manis.
Copyrights © 2024