Perawat merupakan profesi yang banyak dikelilingi oleh bahaya psikososial di tempat kerja. Hal ini dapat meningkatkan terjadinya masalah kesehatan mental di tempat kerja seperti stres kerja dan burnout syndrome. Dibutuhkan resiliensi yang baik pada perawat untuk dapat menghadapi kesulitan dan bangkit kembali sehingga kesehatan mental perawat dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Gambaran tentang resiliensi perawat di Indonesia dibutuhkan dalam mengembangkan intervensi resilinesi. Penelitian ini bertujuanĀ  untuk mengidentifikasi tingkat resiliensi, instrumen yang sering digunakan untuk mengukur resiliensi, dan hubungan antara resiliensi dengan kesehatan mental perawat di Indonesia. Metode penelitian menggunakan systematic review menggunakan alur Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) dalam pencarian artikel pada database Scopus, Proquest, dan Garuda. Setelah melalui proses identifikasi, skrining, dan eligibilitas studi, diperoleh 12 studi untuk ditelaah. Hasil kajian literatur yaitu, resiliensi perawat Indonesia berada pada tingkat sedang hingga tinggi. Instrumen CD-RISC merupakan alat ukur yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat resiliensi perawat di Indonesia. Resiliensi memiliki hubungan positif dengan burnout syndrome namun sebaliknya berhubungan negatif dengan depresi. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa makin tinggi resiliensi maka makin rendah depresi pada perawat. Disarankan adanya kajian lanjutan tentang faktor yang memengaruhi resiliensi dan penelitian tentang intervensi resiliensi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024