Permasalahan yang ditemui adalah masih minimnya sekolah-sekolah melakukan kerjasama dengan industri dan masih terbatas ruang lingkuk yang dilakukan yang hanya terbatas pada magang siswa dan pembelajaran dilakukan masih berpodoman pada kurikulum yang umum tanpa mempertimbangkan kebutuhan industri di sekitarnya atau skala nasional dimana penyerapan lulusan yang masih minim dikarenakan komptensi yang dibutuhkan dunia industri tidak sesuai dengan profil lulusan dan perlunya pelatihan kewirausahaan dan manjemen usaha kepada siswa-siswi untuk bekal mereka setelah lulus nanti. Solusi yang ditawarkan berupa pelaksanaan pendampingan kegiatan berupa pengembangan SMK berbasis Industri/Keunggulan wilayah antara : melakukan pemetaan kebutuhan industri, penyelarasan kurikulum dengan melaksanakan links and match bersama industry, workshop penyusunan modul RPL, magang guru dan guru tamu, pemetaan produk barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan industri, pembelajaran kewirausahaan dan manajemen usaha. Kesimpulan : Hasil Pre Test/Post Test bisa dilihat memberikan respon sangat positif, menyatakan bahwa kegiatan memiliki respon positif 82%, Perlu peningkatan sumber daya manusia yang ada disekolah dengan mengirim/memberi kesempatan kepada staff dan guru untuk mengikuti pelatihan/workshop keluar yang berhubungan dengan kompetensi mereka dengan sering melakukan pelatihan ataupun workshop, Pendampingan juga dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi terhadap program yang terdapat dalam rencana aksi (action plan) yang sudah berjalan dan belum dan Pendidikan yang masih terkendala dan memberi solusi yang memungkinkan untuk dilaksanakan baik dalam waktu dekat atau untuk kedepannya sehingga program ini tercapai sesuai dengan tujuan awal dari program Sekolah Menengah kejuruan Pusat Keunggulan menjadi rule model dari jurusan yang di PKkan berguna untuk perbaikkkan bagi jurusan yang lain untuk menujuh Pusat keunggulan. Kata kunci: Links & match, Industri, Pendampingan, SMK Pusat keunggulan
Copyrights © 2024