Indonesia menempati peringkat ke-87 dari 146 negara di dunia dalam hal pemberdayaan perempuan. Pada aspek kesehatan reproduksi, perempuan Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan serius seperti tingginya angka kematian ibu, penyakit menular seksual, kekerasan berbasis gender, perkawinan anak, serta dampak ketidaksetaraan gender. Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi melalui inisiatif "Sekolah Perempuan."  Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam 12 pertemuan, dengan narasumber yang berasal dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur; DPPKB PPPA Kabupaten Jombang; akademisi; Women Crisis Center; serta Yayasan Pesantren Srikandi. Program ini berlangsung di Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, dari tanggal 4 Juni hingga 31 Juli 2024, dan diikuti oleh 24 peserta yang terdiri dari kader, ibu rumah tangga, karyawan swasta, serta wirausahawan yang tertarik mengikuti kegiatan ini. Hasil program menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memiliki sikap positif yang signifikan dibandingkan sikap negatif, serta mayoritas peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan yang tinggi terkait kesehatan reproduksi. Temuan ini mengindikasikan bahwa "Sekolah Perempuan" dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang kesehatan reproduksi. Kegiatan ini juga berpotensi menjadi metode yang efisien untuk memperluas akses pengetahuan, meningkatkan keberdayaan, mendorong kesetaraan gender, serta memberikan ruang bagi partisipasi aktif perempuan dalam upaya peningkatan kesehatan reproduksi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024