Candeng merupakan seni tutur berbentuk syair dan mengandung kata-kata pujian, rayuan dan bujukan sekaligus perintah halus agar alam dan "penjaga alam" memberi izin dalam prosesi pengambilan madu hutan pada masyarakat Melayu di Aceh Tamiang. Prosesi pengambilan madu hutan tidak diiringi oleh instrument, melainkan hanya menggunakan musik vokal. Proses pengambilan madu dilaksanakan pada malam hari dan dilakukan oleh Pawang Tuhe (pawang tua/kepala pawang) dan dibantu oleh Pawang Mude. Pelafalan Candeng dilakukan ketika memanjat pohon sambil menancapkan pating pada batang pohon tualang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk dan struktur susunan musik candeng di Desa Pangkalan Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori bentuk dan struktur menurut Pradopo dan Endaswara untuk mendukung teori bentuk dan struktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik Candeng Desa Pangkalan Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari 2 bentuk.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024