Masalah stunting masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. Pengabdian ini bertujuan untuk memetakan kondisi pemenuhan gizi protein hewani di Dusun Pangancraan, Desa Margacinta, Pangandaran, yang memiliki prevalensi stunting rendah namun tetap membutuhkan penguatan gizi. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), wawancara, dan observasi langsung untuk menganalisis ketersediaan sumber protein asal ternak yaitu sapi dan domba. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa mayoritas penduduk memiliki 1–2 ekor ternak dengan potensi besar untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Namun, akses terhadap hasil ternak dan kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan. Edukasi gizi dan intervensi berbasis masyarakat direkomendasikan untuk memperkuat pengetahuan dengan pemanfaatan potensi sumber protein asal ternakyang dipelihara masyarakat guna pencegahan stunting terjadi di Dusun Pangancraan, Desa Margacinta Pangandaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024