Pendahuluan: Peningkatan penuaan populasi pasien dan peningkatan prevalensi penyakit kronis menjadi tantangan layanan kesehatan lebih kompleks untuk diatasi. Para profesional kesehatan perlu strategi menerapkan praktik Interprofesional  Colaboration berjalan efektif demi tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dipersiapkan sejak menjadi siswa profesional kesehatan melalui praktik Interprofesional Education (IPE). Praktik IPE di Perguruan tinggi kesehatan tidak mudah diaplikasikan dan banyak tantangan yang dihadapi sebagai penyelenggara praktik IPE. Tujuan: dari review ini adalah untuk mengetahui praktik IPE di perguruan tinggi kesehatan sebagai strategi untuk mencapai praktik IPC di layanan untuk menguji faktor yang mempengaruhi praktik IPE, menginformasikan strategi mengantisipasi faktor yang mempengaruhi sehingga perguruan tinggi kesehatan dapat merencanakan dari level administrasi dan manajemen. Metode: penelitian ini adalah literature review. Faktor yang memengaruhi praktik IPE di perguruan tinggi kesehatan sebagai strategi untuk mencapai praktik IPC yang efektif  diantaranya: penyampaian, hambatan, strategi implementasi, persepsi siswa, perencanaan, pengaturan klinis, pengalaman siswa, sikap anggota fakultas, perilaku dan kesiapan. Hasil: Penelitian ini memberikan penjelasan dan menemukan sepuluh faktor yang menjadi landasan bagi pihak akademisi dalam mewujudkan praktik IPC yang efektif yaitu penyampaian, hambatan, strategi implementasi, persepsi siswa, perencanaan, pengaturan klinis, pengalaman siswa, sikap anggota fakultas, hasil perilaku dan kesiapan yang dapat mempengaruhi praktik Interprofessional Education (IPE) di perguruan tinggi kesehatan sebagai strategi pencapaian Interprofessional Collaboration (IPC).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024