Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK INTERPROFESIONAL EDUCATION (IPE) DI PERGURUAN TINGGI KESEHATAN SEBAGAI STRATEGI PENCAPAIAN INTERPROFESIONAL COLLABORATION (IPC) : LITERATURE REVIEW: Factors Influencing Interprofessional Education (IPE) Practices in Health College as a Strategy for Achieving Interprofessional Collaboration (IPC): Literature Review Lestari, Astuti; Fitriana, Erlis Eka; Vianny, Afrida; Tinungki, Yeanneke Liesbeth; Suriadi, Suriadi
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 3 (2024): JiKep | Oktober 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i3.2187

Abstract

Pendahuluan: Peningkatan penuaan populasi pasien dan peningkatan prevalensi penyakit kronis menjadi tantangan layanan kesehatan lebih kompleks untuk diatasi. Para profesional kesehatan perlu strategi menerapkan praktik Interprofesional  Colaboration berjalan efektif demi tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dipersiapkan sejak menjadi siswa profesional kesehatan melalui praktik Interprofesional Education (IPE). Praktik IPE di Perguruan tinggi kesehatan tidak mudah diaplikasikan dan banyak tantangan yang dihadapi sebagai penyelenggara praktik IPE. Tujuan: dari review ini adalah untuk mengetahui praktik IPE di perguruan tinggi kesehatan sebagai strategi untuk mencapai praktik IPC di layanan untuk menguji faktor yang mempengaruhi praktik IPE, menginformasikan strategi mengantisipasi faktor yang mempengaruhi sehingga perguruan tinggi kesehatan dapat merencanakan dari level administrasi dan manajemen. Metode: penelitian ini adalah literature review. Faktor yang memengaruhi praktik IPE di perguruan tinggi kesehatan sebagai strategi untuk mencapai praktik IPC yang efektif  diantaranya: penyampaian, hambatan, strategi implementasi, persepsi siswa, perencanaan, pengaturan klinis, pengalaman siswa, sikap anggota fakultas, perilaku dan kesiapan. Hasil: Penelitian ini memberikan penjelasan dan menemukan sepuluh faktor yang menjadi landasan bagi pihak akademisi dalam mewujudkan praktik IPC yang efektif yaitu penyampaian, hambatan, strategi implementasi, persepsi siswa, perencanaan, pengaturan klinis, pengalaman siswa, sikap anggota fakultas, hasil perilaku dan kesiapan yang dapat mempengaruhi praktik Interprofessional Education (IPE) di perguruan tinggi kesehatan sebagai strategi pencapaian Interprofessional Collaboration (IPC).
Penyuluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Glukosa Darah, Kolesterol, Asam Urat, Tekanan Darah pada Lanjut Usia di Karatung II Manganitu Kabupaten Sangihe Kalengkongan, Detty Jeane; Tinungki, Yeanneke Liesbeth; Makahaghi, Yenny Budiman
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 2 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (Juni 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/icom.v5i2.6929

Abstract

The elderly very vulnerable to various life-threatening diseases; stroke, coronary heart disease, diabetes mellitus due to low knowledge about diseases. Elderly also  great challenges in maintaining health to achieve happy old age due to lack awareness conducting health checks. Degenerative diseases increasing and it difficult for elderly to achieve life expectancy. Method implementation is survey, implementation activities, counseling, checking blood pressure, blood sugar, cholesterol, uric acid ending with monitoring, evaluation. Results community service show that number elderly people present is 28 people. Average knowledge is 5, 8. Blood pressure increased> 150 mmHg amounted 2 people, Blood Sugar increased> 120 mg/dl amounted 14 people, Cholesterol increased>235 mg/dl amounted 3 people. The importance of service to the elderly causes knowledge to increase, the elderly can find out the results of checking blood pressure, blood sugar, cholesterol, uric acid. When elderly know results of the examination, elderly have awareness to adopt healthy lifestyle.
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MEMORI PADA LANSIA NY. M. L DENGAN DEMENSIA DI RUANGAN WISMA MONGINSIDI UPTD BPSLUT SENJA CERAH MANADO Tinungki, Yeanneke Liesbeth; Hengkeng, Marshanda; Rambi, Christien A.
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v9i1.674

Abstract

Abstrak: Demensia adalah merupakan gambaran penurunan fungsi kognitif yang sering terjadi pada lanjut usia. Lansia adalah seorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Gangguan kognitif (memori) pada lansia ditandai dengan mudah lupa (Forgetfulness). Tujuan Penelitian: Mengetahui Penerapan Asuhan Keperawatan Gangguan Memori pada Lansia dengan Demensia di Ruangan Wisma Mongonsidi UPTD BPSLUT Senja Cerah Manado. Metode Penelitian: Metode Studi Kasus yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan Asuhan Keperawatan Gangguan Memori pada Lansia dengan Demensia di UPTD BPSLUT Senja Cerah Manado. Hasil: Berdasarkan Asuhan Keperawatan yang diberikan pada Ny. M.L yang telah dilakukan selama 3 hari mendapatkan hasil Klien sudah mampu mengingat hari dan waktu, klien sudah mampu mengingat nama mahasiwa yang berkenalan dengannya, klien sudah mampu mengingat gambar yang dibuatnya dan menyebutkan nama gambar. Kesimpulan: Asuhan Keperawatan Gangguan Memori yang diberikan pada Ny. M.L telah teratasi dan sudah memenuhi kriteria hasil yang direncanakan
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT STIMULUS PENINGKATAN KESADARAN HIDUP SEHAT PENDERITA PENYAKIT DEGENERATIF DI DESA PESISIR Tinungki, Yeanneke Liesbeth; Patras, Mereike Doherty; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.351

Abstract

Penyakit Degeneratif adalah Penyakit kronis yang memengaruhi banyak organ dan jaringan, mulai dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), tulang dan sendi, serta pembuluh darah dan jantung. Penyakit Degeneratif termasuk Penyakit Tidak menular (PTM). PTM yang termasuk di dalamnya Hipertensi, Diabetes Melitus dan Gout Artritis. Kasus Hipertensi dan Gout Artritis menduduki kasus terbanyak di Kampung Beeng Laut ini dan berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa penderita yang mengalami hipertensi, sebagian besar tidak terlalu memahami asupan makanan yang harus di konsumsi, tingkat pendidikan tergolong rendah dan jarang terpapar dengan sumber informasi atau penyuluhan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi dan pemeriksaan kesehatan tentang penyakit degeneratif agar masyarakat dapat menghindari factor pencetus, mengetahui kondisi kesehatan masyarakat setempat sehingga apabila masyarakat telah menderita penyakit degeneratif dapat melanjutkan proses pengobatan. Metode pelaksanaan yaitu persiapan, penyuluhan, pemeriksaan kesehatan dan konseling. Hasil kegiatan adalah Tim PKMS dapat melaksanakan koordinasi dengan baik dengan mitra sekaligus melakukan analisis situasi, penyuluhan kesehatan berjalan baik sehingga masyarakat mengerti tentang penyakit degenerative, pemeriksaan kesehatan didapatkan mengidap Hipertensi sejumlah 13 orang, Hiperglikemia sejumlah 8 orang dan peningkatan Urid Acid sejumlah 12 orang. Kesimpulan kegiatan ini adalah proses sosialisasi, penyuluhan dan pemeriksaan serta konseling berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Saran kepada masyarakat agar dapat terus meningkatkan kesehatannya dengan menjaga pola hidup sehat dan mengendalikan penyakit degenerative. Degenerative Diseases are chronic diseases that affect many organs and tissues, starting from the central nervous system (brain and spinal cord), bones and joints, as well as blood vessels and heart. Degenerative Diseases including Non-communicable Diseases (PTM). PTM which include Hypertension, Diabetes Mellitus and Gouty Arthritis. Hypertension case occupy the most cases in this village and based on the result of interview with several patient who have hypertension, most of them do not really understand the food intake that must be consumed, tlow level of education and they were rarely exposed to sources of information or health education. The activity objectives was given information and examination of public health if public can avoid the trigger factor, know condition of health if public after suffer of degenerative desease can continue process of medicine. The method of implementation were preparation, give information, examination of health and counseling. The result of implementation is PKMS team can doing coordination well with partners and do it situation analysis, give information of health runs well so public understand about degenerative desease, examination of helath show that of Hipertension total 13 people. Hiperglikemia were 8 people and enhancement of Urid Acid total were 12 people. Conclusion of activities process of socialization, give information and examination and counseling run well as expected. The suggestion is continue to improve health with keep healthy lifestyles and control of degenerative disease.
PEMBERDAYAAN WANITA MELALUI DETEKSI DINI PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAMASETAT DAN PAPSMER GMIST SILOAM MAHENA Kalengkongan, Detty J.; Tinungki, Yeanneke Liesbeth
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v4i1.366

Abstract

Angka kejadian kanker serviks yang masih cukup tinggi dipengaruhi oleh prilaku deteksi dini yang masih rendah. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, kanker serviks menduduki urutan kedua setelah kanker payudara pada wanita. Faktor penyebab penderita datang terlambat ke sarana pelayanan kesehatan diantaranya kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks dan merasa tabu untuk menceriterakan masalah kesehatan reproduksi. Kanker serviks dapat dicegah dengan deteksi dini. Namun kenyataannya hal ini masih kurang disadari oleh karena pemahaman dan motifasi yang kurang. Kegiatan PKMS ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi serta pemahaman dalam melakukan deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asamasetat dan Papsmer. Metode melalui tahap perencanaan yaitu penjajakan/sosialisasi, peyusunan program. Tahap pelaksanaan dengan penyuluhan materi kanker serviks dan pemutaran video cara pemeriksaan IVA dan Papsmer yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2020 bertempat di GMIST Siloam Mahena. Hasil yang didapatkan adalah adanya peningkatan pengetahuan. kesehatan reproduksi. Terdapat 2 responden yang bersedia untuk melakukan pemeriksaan Papsmer. Kesimpulan Setelah dilakukan penyuluhan deteksi dini kanker serviks, terjadi peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dalam upaya pencegahan terjadinya kanker serviks. Terjalinnya hubungan kemiteraan antara akademisi dengan GMIST Siloam Mahena. The high incidence of cervical cancer is influenced by the low early detection behavior. According to the data from the Ministry oh Health RI. Cervical cancer in second ranks after breast in women. Factors that cause sufferers to come late to the health care fasilities include a lack of knowledge about cervical cancer and taboo to discussing reproductive health problems. Cervical cancer can be prevanted by early detection. How ever in reality those was no realized due to lack of understanding and motivation. The research to purposes increase knowledge of reproductive health and understanding of Acetat Acid and Papsmer Visual Inpection. The method of implementation through the planning stage consists of exploratory socialitation, program preparation. Implementation stage extension activities were carried out on Agust 30, 2020 at GMIST Siloam Mahene. The result obtained were increase in knowledge of reproductive health. Those were 2 respondents who were witting to do a papsmer monitoring. Conculsion after counseling on early detection of cervical cancer, those was an increase in knowledge about reproductive health in efforts to prevent cervical cancer. The establishment of a partnership between academiss and GMIST Siloam Mahena.
GERAKAN LANJUT USIA SADAR COVID-19 DI POSYANDU LANSIA DESA PEMPALARAENG KECAMATAN KENDAHE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Kalengkongan, Detty Jeane; Tinungki, Yeanneke Liesbeth
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.448

Abstract

Dalam UU Kesehatan. No 23 tahun 1992, pasal 19ayat 1 tentang Kesehatan manusia usia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperanaktif dalam pembangunan. Dengan adanyan pandemic Covid-19 yang merupakan ancaman bagi keselamatan lansia sebab efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lansia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona adalah untuk mematuhi protokol kesehatan, namun hal ini belum memasyarakat sampai di wilayah pedesaan termasuk lansia. Tujuan kegiatan pelaksanaan pengabdian adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang Covid-19, termasuk cara penularannya serta manfaat dari pemberian vaksinasi. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan/sosialisasi, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fisik, pemeriksaan tekanan darah, Saturasi Oksigen, pemeriksaan kimia darah yang terdiri dari Cholesterol, Asam Urat dan Gula darah. Hasil yang dicapai pada pengabdian ini yaitu lansia dapat mengerti dan memahami tentang materi yang disampaikan. Dari jumlah lansia yang hadir sebanyak 26 orang semuanya dilakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan yang tidak normal diedukasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut disarana kesehatan. In the Health Act. 23 of 1992, article 19 paragraph 1 concerning the health of elderly people, it is necessary to pay special attention to the health of the elderly by maintaining and improving them so that as long as possible they can live productively according to their abilities so that they can take an active role in development. The Covid-19 pandemic is a threat to elderly safety because the effects will be more dangerous or even fatal if it occurs in the elderly, pregnant women, people who have certain diseases, smokers, or people whose immune systems are weak. Efforts to prevent the spread of the Coronavirus adhere to health protocols, but this has not yet been popular in rural areas, including among the elderly. The purpose of the service implementation activity is to increase knowledge about Covid-19, including how it is transmitted and the benefits of giving vaccinations. The method used is counseling/socialization, followed by health checks in the form of physical examinations, blood pressure checks, oxygen saturation, and blood chemistry test consisting of cholesterol, uric acid, and blood sugar. The results achieved in this service are that the elderly can understand the material that has been presented. Of the number of elderly who attended as many as 26 people, were examined and the results of abnormal examinations were educated to carry out further examinations in health facilities.
PKMS PELATIHAN PENGGUNAAN TENSIMETER DAN PEMERIKSAAN JANTUNG DALAM UPAYA PENGENDALIAN HIPERTENSI DAN KOMPLIKASINYA PADA MASYARAKAT PESISIR DI KAMPUNG BENGKETANG KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA Tinungki, Yeanneke Liesbeth; Kalengkongan, Detty Jeane
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.459

Abstract

Hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat bermacam-macam pada setiap individu. Salah satu upaya promotif dan preventif adalah melakukan deteksi dini hipertensi yang memerlukan pelatihan pengukuran tekanan darah, menggunakan tensimeter dan pemeriksaan EKG. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan edukasi kesehatan dan motivasi kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan layanan kesehatan agar hipertensi dapat dicegah dan komplikasi dapat dideteksi. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tahapan pelaksanaan meliputi tahap penyuluhan kesehatan, pelatihan penggunaan tensimeter, pemeriksaan jantung (EKG). Hasil PKMS menunjukkan bahwa tahapan pelaksanaan, tahapan penyuluhan kesehatan, pelatihan penggunaan tensimeter dan pemeriksaan EKG semuanya berjalan baik dan lancar. PKMS dilaksanakan satu hari yakni tanggal 29 Juli 2021. Jumlah peserta 24 orang, yang memiliki hipertensi berjumlah 15 orang. Pemeriksaan jantung ada 17 orang, berirama sinus 5 orang, sinus takikardia 3 orang, sinus bradikardia berjumlah 8 orang, sinus Takikardia AV Node Junctional berjumlah 1 orang. Kesimpulan pelaksanaan PKMS terlaksana dengan baik. Hypertension is a silent killer where the symptoms vary greatly in each individual. One of the promotive and preventive efforts is to carry out early detection of hypertension requires training in measuring blood pressure using a sphygmomanometer and ECG examination. The purpose of this community service is to provide health education and motivate the community to take advantage of the health services provided so that recurrences due to hypertension can be prevented and complications can be detected. Implementation of the health education stage, training stage were used sphygmomanometer, and the heart examination (EKG so all went well and smoothly. PKMS was held a day on July 29, 2021. The number of participants was 24 people and 15 people have hypertension. 17 people heart examination, 5 people sinus rhythm, 3 people sinus tachycardia, 8 people sinus bradycardia, 1 person AV Node Junctional sinus tachycardia. The conclusion of PKMS implementation was well done.
PEMBENTUKAN POSYANDU LANJUT USIA DI GMIST IMANUEL ULUNGPELIANG KECAMATAN TAMAKO KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Kalengkongan, Detty Jeane; Tinungki, Yeanneke Liesbeth
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.528

Abstract

Pos pelayanan terpadu (Posyandu) lansia adalah pos pelayanan terintegrasi bagi masyarakat usia lanjut di satu wilayah, yang sudah disetujui dan dijalankan oleh sekelompok individu dimana bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. GMIST Imanuel kampung Ulungpeliang kecamatan Tamako merupakan salah satu Jemaat yang belum memiliki posyandu Lansia. Di Indonesia jumlah lansia diatas 60 tahun diprediksi akan meningkat jumlahnya 20 persen sampai tahun 2050. Besarnya jumlah penduduk lansia menjadi beban, jika lansia memiliki masalah penurunan kesehatan yang berakibat pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan, sehingga dengan adanya Posyandu lansia sebagai unit pelayanan kesehatan terkecil yang ada di masyarakat merupakan program untuk meningkatkan status kesehatan lansia. Tujuan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan serta kualitas hidup lanjut usia. Kegiatan PKMS ini dilaksanakan pada tanggal 27 September 2022 yang dihadiri 30 masyarakat lansia. Dari hasil evaluasi ditemui semua lansia yang hadir sangat senang dengan terbentuknya posyandu lansia di GMIST Imanuel kampung Ulungpeliang Hal ini dibuktikan dengan adanya kesepakan dari ketua MPJ bersama pengurus Lansia serta kepala Puskesmas Tamako saat pelaksanaan PKMS.Target dan luaran yang akan dihasilkan pada kegiatan ini berupa artikel ilmiah di jurnal Tatengkorang, artikel media masa/cetak, dokumen berupa video pelaksanaan di Yutube P3M Politeknik Negeri Nusa Utara. The integrated service post (posyandu) for the elderly is an integrated service post for the elderly in one area , which has been approved and run by a group of individuals where they can get health services. GMIST Imanuel in Ulungpeliang village, Tamako district, is one of the congregations that has not yet formed an elderly posyandu. The number of elderly people over 60 years old is predicted to increase by 20 percent until 2050. The large number elderly population becomes a burden, if the elderly have problems in health condition which is results in an increasing in the cost of health services. The elderly Posyandu station as the smallest health service unit in the community wil conducted such program to increase the health status of the elderly. Purpose implementing activities were to to increase knowledge about health and quality of life the elderly. This PKMS activity was held on September 27, 2022, which was participated by 30 elderly people. Results of the evaluation it was found that all elderly who attended were very exciyed within establishment of an elderly posyandu station at GMIST Imanuel in Ulungpeliang village. This is proven by the supporting of the chairman of the MPJ with the elderly management and the head of Tamako Health Center during the implementation of PKMS.. The targets and outputs that will be produced in this activity are in the form of scientific articles in the Tatengkorang journal, mass / print media articles, documents in the form of implementation videos at the Youtube P3M North Nusa State Polytechnic.
PKMS PEMBERANTASAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU UNTUK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BERESIKO DI KECAMATAN MANGANITU Tinungki, Yeanneke Liesbeth; Kalengkongan, Detty Jeane
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i1.550

Abstract

Tuberculosis (TBC) atau TB paru merupakan sejenis penyakit, infeksi yang diakibatkan Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini adalah bakteri yang sangat tahan asam sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengobatinya. Kecamatan Manganitu merupakan 1 (satu) Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang memiliki angka kejadian TB paru yang sangat tinggi. Penduduk dengan status pendidikan rendah cenderung memiliki masalah kesehatan terutama pencegahan TB Paru. Tujuan kegiatan PKMS ini adalah untuk mengurangi angka penderita penyakit TB paru, terciptanya perbaikan tata nilai masyarakat dari aspek kesehatan. PKMS dilaksanakan mulai akhir bulan Mei 2022 sampai dengan bulan November 2022 di wilayah Puskesmas Manganitu dengan 8 orang pasien. Metode pelaksanaan dibagi 3 tahap yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil pelaksanaan ditahap persiapan adalah penyusunan program kerja, persiapan informasi, persiapan sarana prasarana dan koordinasi. Hasil PKMS ditahap pelaksanaan adalah pencarian pasien atau skrining, pemeriksaan sputum di laboratorium, pemberian obat OAT, evaluasi pengobatan setelah 2 bulan pemberian dan penyuluhan kesehatan serta pemberian makanan tinggi gizi. Hasil PKMS ditahap evaluasi adalah melakukan evaluasi secara formatif dan sumatif. Kesimpulan PKMS ini Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Stimulus ini berlangsung dengan baik karena kerjasama yang baik dengan pasien, petugas Puskesmas, dokter dan keluarga Pasien Tuberculosis (TB) or pulmonary TB is a disease, an infection caused by Mycobacterium tuberculosis, this bacterium is a very acid-resistant bacteria that takes a long time to treat. Manganitu District is 1 (one) District in Sangihe Archipelago District which has a very high incidence of pulmonary TB. Residents with low educational status tend to have health problems, especially prevention of pulmonary tuberculosis. The aim of this PKMS activity is to reduce the number of people with pulmonary TB, to create improvements in community values ​​from the health aspect. PKMS was carried out from the end of May 2022 to November 2022 in the Manganitu Health Center area with 8 patients. The implementation method is divided into 3 stages, namely the preparation stage, the implementation stage and the evaluation stage. The results of the implementation in the preparation stage are the preparation of work programs, preparation of information, preparation of infrastructure and coordination. The results of PKMS in the implementation phase are patient search or screening, sputum examination in the laboratory, administration of OAT drugs, evaluation of treatment after 2 months of administration and health education and provision of high-nutrition food. The results of PKMS in the evaluation stage are conducting formative and summative evaluations. The conclusion of this PKMS is that the Implementation of Stimulus Community Service is going well because of good cooperation with patients, Health Center staff, doctors and the patient's family