The concept of a servant of God doing business and serving is an important intersection of faith and entrepreneurship. A servant of God should be able to effectively integrate spiritual beliefs into business practices to advance the Kingdom of God, using various scientific perspectives. The purpose of this paper is: to provide an understanding of the concept of a servant of God doing business and serving simultaneously according to the biblical perspective as well as its implementation. This research uses library research, which makes literature data as a theory to be studied and examined in obtaining hypotheses or conceptions to obtain objective results and then arranged systematically and structured. This research explains, first: there is no difference between “secular or spiritual” work in the view of God and the Bible. Second: a servant of God who serves and works must be able to be salt and light and influence positively so as to change the situation. Third: the life of a servant of God who serves needs to always keep his heart and spirit burning in serving God even though he also has to work outside the church to reach the world for God's kingdom. Konsep hamba Tuhan berbisnis dan melayani merupakan hal yang penting antara iman dan kewirausahaan. Seorang hamba Tuhan harus dapat secara efektif mengintegrasikan keyakinan spiritual ke dalam praktik bisnis untuk memajukan Kerajaan Allah, dengan menggunakan berbagai perspektif ilmiah. Tujuan penulisan ini adalah: untuk memberikan pemahaman tentang konsep hamba Tuhan yang melakukan bisnis dan melayani secara bersamaan menurut sudut pandang Alkitab serta implementasinya. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, yaitu menjadikan data-data kepustakaan sebagai teori untuk dikaji dan ditelaah dalam memperoleh hipotesa atau konsepsi untuk mendapatkan hasil yang objektif kemudian disusun secara sistematis dan terstruktur. Penelitian ini menjelaskan, pertama: tidak ada perbedaan antara pekerjaan “sekuler atau rohani” dalam pandangan Allah maupun Alkitab. Kedua: seorang hamba Tuhan yang melayani dan bekerja harus mampu menjadi garam dan terang serta mempengaruhi secara positif sehingga mengubah keadaan. Ketiga: kehidupan hamba Tuhan yang melayani perlu untuk senantiasa menjaga hati dan rohnya untuk terus menyala-nyala dalam melayani Tuhan meski juga harus bekerja di luar gereja untuk menjangkau dunia bagi kerajaan Allah.
Copyrights © 2024