Dengan bertekun dalam persekutuan, Gereja menampakkan aspek komunal, elemen insani dari persekutuan orang-orang yang dibaptis. Orang-orang yang percaya pada Kristus sebagai kepala Gereja yakni umat Allah mewujudkan kesatuannya secara konkret dalam persekutuan itu. Persekutuan tersebut menjadi medan perjumpaan antara manusia dan Allah yang terwujud dengan mendengarkan pewartaan Sabda Allah dan perjumpaan antar manusia yang menjadi anggota-anggota tubuh Kristus yang merayakan iman bersama ataupun berbagi kasih dalam pelayanan. Konsep eklesiologis ini mendasari pelaksanaan ibadat rumah tangga di Stasi Se’seng. Inilah bentuk perayaan iman dan pelayanan terhadap sesama melalui pelaksanaan ibadat rumah tangga secara bergiliran di setiap rumah umat di Stasi Se’seng. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan bagaimana Gereja Katolik, sebagai komunitas umat Allah, mempengaruhi dan memperkuat partisipasi umat dalam ibadat rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnometodologi dengan teknik wawancara terhadap beberapa informan untuk mengumpulkan data dan informasi terkait praktek ibadat rumah tangga yang dilakukan oleh umat Katolik di Stasi Se’seng. Kegiatan ini merupakan wujud penghadiran Gereja sebagai persekutuan umat Allah di tengah-tengah masyarakat.
Copyrights © 2024