Lokasi penelitian dilakukan pada saluran pembuang yang berada di lahan gambut tropis Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Desa Kalampangan, yang memiliki kawasan dengan fungsi lahan yang berbeda yaitu fungsi lahan sebagai kawasan pemukiman, fungsi lahan sebagai area perkebunan. Penggunaan pupuk yang mengandung banyak bahan kimia pada lahan perkebunan akan berdampak pada kualitas air tanah dan air di saluran di sekitar lahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pencemaran air pada saluran pembuang akibat perkebunan penduduk serta untuk mengetahui pengaruh fluktuasi tinggi muka air di saluran terhadap 7 parameter baku mutu air. Dengan cara melakukan pengambilan sampel air, yang selanjutnya dianalisis di laboratorium, pada saat yang bersamaan dilakukan juga pengukuran tinggi muka air, sebanyak 6 kali, mulai dari 20 Juni 2023 sampai 28 Agustus 2023 (musim kemarau). Fluktuasi tinggi muka air dan beberapa parameter pencemar air dianalisis untuk mengetahui hubungan antara parameter. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari 7 parameter yang diuji, Amonia dan pH cenderung melebihi batas baku mutu air yang diijinkan, dikarenakan pengaruh pemupukan pada lahan perkebunan. Fluktuasi tinggi muka air di saluran berpengaruh signifikan terhadap parameter BOD (R2 = 0.9746) dan COD (R2 = 0.6374), yang artinya semakin tinggi muka air maka semakin besar nilai BOD dan COD.
Copyrights © 2024