Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengenalan Teknologi Repeated Processing Septic Tank (RPS) Kepada Pelajar Di Kawasan Permukiman Spesifik Berair Untuk Mengurangi Perilaku BABs Nindito, Dwi Anung; Suyanto, Hendro; Kamiana, I Made; Jaya, Allan Restu; Yupi, Haiki Mart; Saputra, Raden Haryo; Nomeritae, Nomeritae
Diteksi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Teknik Vol. 2 No. 1 (2024): Diteksi, Vol. 2, No. 1, Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/diteksi.v2i1.12611

Abstract

Karakter permukiman tepian sungai di beberapa ibukota kabupaten di Kalimantan Tengah adalah rumah panggung dan rumah apung. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa beberapa sungai masih menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga dari aktifitas manusia. Kotoran manusia (tinja) pun dibuang secara langsung ke sungai karena jamban rumah panggung tepian sungai tidak memiliki fasilitas septictank. Permasalahan yang dijumpai adalah selain air sungai masih dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, juga dimanfaatkan sebagai sumber air minum. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan solusi berupa pengenalan teknologi sanitasi Repeated Processing Septictank (RPS) untuk rumah panggung kepada siswa-siswi sekolah dengan tujuan agar nantinya bisa mengetahui dan menerapkan teknologi tersebut di masyarakat sehingga mengurangi perilaku BABs. Metode/ strategi pendekatan yang digunakan meliputi : a). Menjelaskan permasalahan konkret dan prioritas, yaitu : adanya jamban rumah panggung tanpa septictank, b). Mengenalkan ide dan gagasan tentang teknologi Repeated Processing Septictank dan c). Menyampaikan contoh keberhasilan teknologi Repeated Processing Septictank di beberapa daerah permukiman tepi sungai. Target khusus yang telah dicapai adalah mengenalkan teknologi Repeated Processing Septictank (RPS) kepada siswa-siswi SMUN 2 Kahayan Tengah Desa Bukit Rawi Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau. Muatan kegiatan yang telah diberikan yaitu mengajarkan teknologi Repeated Processing Septictank serta menyampaikan visualisasi pembuatan dan pemasangan yang pernah ada di lapangan serta contoh keberhasilan teknologi ini. Telah terjadi proses pembelajaran secara : 1). Kognitif, yaitu siswa mengetahui teknologi Repeated Processing Septictank dan 2). Afektif, yaitu terjadi perubahan emosi pentingnya menggunakan septictank. Diharapkan terjadi transfer pengetahuan tentang sanitasi dari siswa-siswi sekolah kepada masyarakat secara berkelanjutan.
ANALISIS POLA ALIRAN AIR TANAH PADA LAHAN GAMBUT TROPIS DI SEKITAR SALURAN BERSEKAT KOTA PALANGKA RAYA Rizaldy, Azizi; Yupi, Haiki Mart; Nindito, Dwi Anung
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 5 No 1 (2024): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/crane.v5i1.12364

Abstract

Lahan gambut tropis di Desa Kalampangan merupakan semak belukar yang tumbuh setelah kebakaran lahan. Air tanah pada lahan gambut tropis mempunyai peran penting untuk menjaga kondisi lahan tetap basah. Fluktuasi muka air di saluran berkaitan dengan kondisi air tanah di sekitarnya. Untuk mengetahui aliran air tanah di sekitar saluran bersekat, maka dilakukan penggambaran peta pola aliran air tanah. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data tinggi muka air tanah pada 66 titik, dalam plot berukuran 100 m x 50 m. Pipa-pipa dibenamkan ke dalam tanah dengan posisi vertikal hingga mencapai tanah keras, selanjutnya dilakukan pengukuran. Tinggi muka air di saluran juga diukur, yaitu di bagian hulu dan hilir sekat. Pengukuran ketinggian muka air tanah dilakukan sebanyak 6 kali, saat musim kemarau. Hasil penelitian menunjukkan, pola aliran air tanah di sekitar saluran bersekat cenderung mengalir dari lahan ke arah bagian hilir. Tinggi muka air di saluran bagian hulu sekat, lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi muka air tanah pada lahan, yang menunjukkan sekat kanal membantu menjaga ketinggian muka air tanah pada lahan. Namun tinggi muka air di hilir sekat lebih rendah dibandingkan dengan tinggi muka air tanah pada lahan, sehingga arah aliran air tanah mengalir dari lahan ke bagian hilir saluran bersekat.
Analisis Hubungan Fluktuasi Tinggi Muka Air Di Saluran Pembuang Dengan Parameter Pencemar Air Yang Berasal Dari Kawasan Perkebunan Gambut Tropis Di Desa Kalampangan Provinsi Kalimantan Tengah Adiyasty s, Nope; Yupi, Haiki Mart; Saputra, Raden Haryo
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 5 No 2 (2024): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/crane.v5i2.12812

Abstract

Lokasi penelitian dilakukan pada saluran pembuang yang berada di lahan gambut tropis Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Desa Kalampangan, yang memiliki kawasan dengan fungsi lahan yang berbeda yaitu fungsi lahan sebagai kawasan pemukiman, fungsi lahan sebagai area perkebunan. Penggunaan pupuk yang mengandung banyak bahan kimia pada lahan perkebunan akan berdampak pada kualitas air tanah dan air di saluran di sekitar lahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pencemaran air pada saluran pembuang akibat perkebunan penduduk serta untuk mengetahui pengaruh fluktuasi tinggi muka air di saluran terhadap 7 parameter baku mutu air. Dengan cara melakukan pengambilan sampel air, yang selanjutnya dianalisis di laboratorium, pada saat yang bersamaan dilakukan juga pengukuran tinggi muka air, sebanyak 6 kali, mulai dari 20 Juni 2023 sampai 28 Agustus 2023 (musim kemarau). Fluktuasi tinggi muka air dan beberapa parameter pencemar air dianalisis untuk mengetahui hubungan antara parameter. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari 7 parameter yang diuji, Amonia dan pH cenderung melebihi batas baku mutu air yang diijinkan, dikarenakan pengaruh pemupukan pada lahan perkebunan. Fluktuasi tinggi muka air di saluran berpengaruh signifikan terhadap parameter BOD (R2 = 0.9746) dan COD (R2 = 0.6374), yang artinya semakin tinggi muka air maka semakin besar nilai BOD dan COD.
PENGARUH FLUKTUASI TINGGI MUKA AIR TERHADAP ZAT PENCEMAR PADA DRAINASE DENGAN OUTLET DI SUNGAI SEBANGAU Saputra, Krisna Jalu Adityas; Yupi, Haiki Mart; Kamiana, I Made
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, Oktober 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jt.v8i1.9666

Abstract

Urban drainage channels are very easily contaminated by pollutants from household waste, industrial waste, and other liquid waste. Therefore, the main (primary) drainage channels have the potential to affect water quality in the Sebangau River. This study aims to determine the contribution of pollutants from drainage channels. The location of this study is in the Jekan Raya District, Palangka Raya City, Central Kalimantan Province, precisely in one of the primary drainage channels with a total length of drainage channels with a distance of ± 3.6 km to the Sebangau River outlet located on Jl.Tampung Penyang. To obtain the flow rate in the drainage channel, the water velocity and water level are measured in each rai to obtain the cross-sectional area of ​​the channel, then the water discharge is calculated by multiplying the velocity and cross-sectional area of ​​the channel. Water quality is analyzed in the laboratory based on several predetermined parameters such as acidity level (pH), TSS, ammonia, detergent, BOD, COD, oil and fat, and after all data is collected, Anova statistical analysis is carried out to determine the relationship between water level and each parameter. The results obtained indicate that fluctuations in water levels in the main drainage channel, in the middle, affect the parameters of detergent pollutants only, indicated by the value of R2 = 0.593 (moderate), and the correlation coefficient (r) = 0.770 indicating that the relationship between fluctuations in water levels and detergent parameters has a strong correlation. However, for several other pollutant parameters observed, namely pH correlation coefficient (r) = - 0.590 (fairly correlated), TSS correlation coefficient (r) = - 0.500 (fairly correlated), ammonia correlation coefficient (r) = - 0.889 (fairly correlated), BOD correlation coefficient (r) = 0.041 (very weakly correlated), COD correlation coefficient (r) = - 0.250 (weakly correlated), oil and fat correlation coefficient (r) = 0.400 (fairly correlated). Showing that pollutants in the form of detergents from the main drainage channel contribute to pollution of water bodies in the Sebangau River.
PROFIL DISTRIBUSI KECEPATAN ALIRAN DI DUA KANAL BERBEDA PADA LAHAN GAMBUT TROPIS Nugraha, Stefanus Aditya; Yupi, Haiki Mart; Nindito, Dwi Anung
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 6 No 1 (2025): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/crane.v6i1.15379

Abstract

Kecepatan aliran bidang vertikal di lahan gambut memiliki karakteristik unik dan berbeda dengan sungai, yang dipengaruhi oleh topografi, morfologi, dan hidrometri saluran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil distribusi kecepatan aliran bidang vertikal dan kecepatan aliran rerata yang dilakukan pada 2 saluran dengan variasi lebar dan kedalaman. Pengukuran kecepatan dilakukan pada potongan melintang yang dibagi menjadi 7 rai (B/2, B/4, B/8, B/16) pada kiri dan kanan serta tengah, dimana (B) adalah lebar saluran. Pada setiap rai, kecepatan diukur pada sepuluh titik kedalaman dengan pengulangan 5 hingga 16 kali. Hasilnya menunjukkan pola distribusi kecepatan yang sama pada beberapa rai di kedua saluran, khususnya (B/2 di tengah, B/4 kiri, B/8 kiri, B/4 kanan, dan B/8 kanan). Pada rai ini, kecepatan besar di permukaan dan menurun mendekati dasar. Namun, di tepi saluran 1 (B/16 kiri, B/8 kanan), saluran 2 (B/16 kanan), pola distribusi menunjukkan kecepatan aliran bertambah besar di dasar saluran. Rerata kecepatan aliran mencapai 0,041 m/dt di saluran 1 (B/16 kanan) dan 0,048 m/dt di saluran 2 (B/2 tengah), dengan kedalaman rerata 0,4 sampai 0,6 h. Hal ini disebabkan pada lahan gambut terdapat akar dan serat, membentuk pori-pori yang mempercepat pergerakan aliran air tanah menuju saluran khususnya bagian tepi.