Pada operasi pemboran sumur K lapangan N trayek 12 ¼”, nilai pengangkatan cutting tidak efektif. Hal inidibuktikan dengan dilakukan perhitungan cutting transport ratio pada bagian casing drillpipe dan annulusdrillpipe. Hasil perhitungan menunjukan pada bagian tersebut nilai cutting transport ratio berada dibawah kondisioptimal. Lalu pada trayek 8 ½” nilai pengangkatan juga tidak efektif. Berdasarkan hasil perhitungan, jenis aliranyang terjadi pada annulus NMDC adalah aliran turbulen. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada trayek 12¼” dan 8 ½”, diperkirakan kecepatan alir lumpur (Va) sebagai parameter tidak optimal. Pada sumur K lapanganN digunakan dua metode untuk menganalisa efektifitas pengangkatan cutting, yaitu cutting transport ratio (CTR)dan cutting concentration (cc). Pada cutting transport ratio, pengangkatan cutting dikatakan baik jika nilainyadiatas 90% dan pada cutting concentration pengangkatan cutting dikatakan baik jika nilainya dibawah 5%. Padatrayek 12 ¼”, setelah kecepatan alir ditingkatkan dengan cara meningkatkan flow rate menjadi 970 gpm. Makanilai cutting transport ratio pada casing drillpipe menjadi 90,08% dan pada annulus drillpipe menjadi 90,58%. Lalupada trayek 8 ½”, setelah kecepatan alir diturunkan dengan cara menurunkan flow rate menjadi 370 gpm, makapada bagian annulus NMDC jenis aliran menjadi aliran laminer.
Copyrights © 2015