Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI MASALAH KEHILANGAN LUMPUR PADA SUMUR “X-1” DI LAPANGAN PANGKALAN SUSU PT. PERTAMINA EP-ASSET 1 Bhakti Haryanto Atmojo; Mulia Ginting; P. Simorangkir
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.125

Abstract

Hilang lumpur didefenisikan sebagai hilangnya fluida pemboran sebagian atau seluruhnyayang masuk ke dalam formasi selama pemboran berlangsung. Hilang lumpur terjadi jika tekananhidrostatik lumpur naik sehingga melebihi tekanan rekah formasi, yang mengakibatkan adanyarekahan yang memungkinkan lumpur mengalir ke dalamnya. Masalah kehilangan lumpur yangmengakibatkan berkurangnya tekanan hidrostatis didalam lubang bor berkurang yaitu ketikapenurunan casing 9 5/8” dilakukan. Hilang lumpur yang terjadi ketika penurunan casing 9 5/8” yaitusebesar 320 bbl. Akibat dari proses penurunan casing tersebut terjadi tambahan tekanan kejutsebesar 505,585psi ekuivalen berat lumpur 0,144 SG. Dalam penanggulangn hilang lumpur inidigunakan metode semen penyumbat untuk menutup daerah hilang lumpur. Daerah yang dilakukanpenyumbatan berada pada formasi Middle Baong yang memiliki lithology batuan pasir (sandstone)dengan kedalaman 2.424 m (7.950,72 ft ) sampai dengan kedalaman 2.474 m ( 8.114,72 ft ). Darihasil penelitian ini akan dapat diperoleh penyebab hilang lumpur dan cara penanggulangan yangtepat khususnya pada saat menurunkan casing 9 5/8” agar dapat mengatasi masalah kehilanganlumpur tersebut. Pemakaian volume bubur semen untuk menutup daerah kehilangan lumpur pertamayaitu sebesar 14,32 bbl atau 70 sak, dan volume bubur semen kedua sebesar23,91 bbl atau 117 sak.
ANALISIS PERHITUNGAN PENGANGKATAN CUTTING PADA SUMUR “K” LAPANGAN “N” PT. PERTAMINA UTC Kevin Editha Jodi; Mulia Ginting; Widya .
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.136

Abstract

Pada operasi pemboran sumur K lapangan N trayek 12 ¼”, nilai pengangkatan cutting tidak efektif. Hal inidibuktikan dengan dilakukan perhitungan cutting transport ratio pada bagian casing drillpipe dan annulusdrillpipe. Hasil perhitungan menunjukan pada bagian tersebut nilai cutting transport ratio berada dibawah kondisioptimal. Lalu pada trayek 8 ½” nilai pengangkatan juga tidak efektif. Berdasarkan hasil perhitungan, jenis aliranyang terjadi pada annulus NMDC adalah aliran turbulen. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada trayek 12¼” dan 8 ½”, diperkirakan kecepatan alir lumpur (Va) sebagai parameter tidak optimal. Pada sumur K lapanganN digunakan dua metode untuk menganalisa efektifitas pengangkatan cutting, yaitu cutting transport ratio (CTR)dan cutting concentration (cc). Pada cutting transport ratio, pengangkatan cutting dikatakan baik jika nilainyadiatas 90% dan pada cutting concentration pengangkatan cutting dikatakan baik jika nilainya dibawah 5%. Padatrayek 12 ¼”, setelah kecepatan alir ditingkatkan dengan cara meningkatkan flow rate menjadi 970 gpm. Makanilai cutting transport ratio pada casing drillpipe menjadi 90,08% dan pada annulus drillpipe menjadi 90,58%. Lalupada trayek 8 ½”, setelah kecepatan alir diturunkan dengan cara menurunkan flow rate menjadi 370 gpm, makapada bagian annulus NMDC jenis aliran menjadi aliran laminer.
ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN “BETA LAPANGAN X Arya Bintang Graha; Mulia Ginting; Edward Tobing
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.235

Abstract

The main purpose of a hydrocarbon well test or pressure transient analysis is to determine the ability of a layer or the formation to produce. Transient pressure analysis is basically, to give balance pressure interference on the well tested. Result from this well testing is distinguishable become two functions, that is test to obtain reservoir character by executing pressure build-up test analysis and test to know communicating of flow unit by doing interferencetest with Stegmeier method method..
ANALISA WAKTU YANG TIDAK PRODUKTIF (NPT) PADA OPERASI PEMBORAN SUMUR LEPAS PANTAI “NB-AAA” LAPANGAN XY, TOTAL E&P INDONESIE KALIMANTAN TIMUR Gregoriana Fiesta Saraswati; Mulia Ginting; Simorangkir .
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.264

Abstract

Pemboran adalah suatu kegiatan utama dalam industri perminyakan yang bertujuan untukmembuat lubang dari permukaan menuju ke target reservoir untuk memproduksikan hidrokarbon.Operasi pemboran harus dilakukan dengan baik dan benar agar dapat selesai sesuai denganwaktu dan biaya yang telah direncanakan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalamkenyataannya banyak permasalahan yang tidak diduga/unplanned events yang dijumpai selamaproses pemboran berlangsung dan berujung pada membengkaknya waktu dan biaya. Waktudimana rig tidak melakukan aktivitas pemboran sesuai dengan rencana atau plan awal disebutdengan istilah Non Productive Time (NPT) atau waktu yang tidak produktif. Dalam penelitian iniakan dilakukan pengamatan terhadap waktu yang tidak produktif pada Sumur “NB-AAA” lapanganXY. Penelitian ini akan dilakukan dengan penganalisaan data-data kegiatan pemboran dan akanditeliti faktor-faktor yang menjadi penyebab utama tingginya waktu yang tidak produktif (NPT),sehingga dapat dicari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
ANALISIS PENGGUNAAN COMPLETION FLUID GARAM BERAT NITRAT SEBAGAI HOLE CLEANING DAN PENGARUHNYA TERHADAP ZAT ADITIF Indriani Agustina; Bayu Satiyawira; Mulia Ginting
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.272

Abstract

Fluida komplesi adalah fluida yang digunakan dalam melakukan operasional komplesi, dimanafluida yang digunakan harus didasarkan pada pertimbangan karakteristik pembentukan untuksumur tertentu. Pemilihan fluida sangat penting jika kerusakan formasi yang akan diminimalkan.fluida komplesi yang baik dapat mengurangi kadar solid, tidak adanya clay, solulable asam, larutdalam air dan digunakan untuk operasi seperti perforasi, membersihkan sumur dan well control.Garam nitrat yang digunakan adalah garam CaNO3 dan NaNO3. Agarfluida komples dapat berfungsidengan baik, maka fluida tersebut harus selalu dikontrol sifat-sifat fisiknya, yang terdiri dari beratjenis fluida, rehologi fluida,laju tapisan,swellmeter dan pH. Penggunaan fluida komplesidisesuaikan dengan kondisi formasi yang sedang diperforasi seperti batuan formasi kondisiformasi,dan kandungan fluida yang terdapat didalam formasi. Penelitian ini akan menelitipemakaian fluida komplesi dari garam berat nitrat sebagai hole cleaning dan pengaruhnyaterhadap zat aditif yang digunakan. Diperoleh kesimpulan bahwa pemakaian fluida komplesi garamberat nitrat NaNO3 dan perpaduannya dengan pemakaian CaCO3 memiliki keefektifan untukmelakukan kegiatan hole cleaning dengan hasil Plastic Viscosity 23 cp, Yield Point 24 lbs/100 ft2,Filtrat 4,2 ml/30’, pH 7,41, dan Swellmeter 6%.
MODEL GARIS ARUS UNTUK RESERVOIRYANG BERHUBUNGAN DENGAN AQUIFER Mulia Ginting
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v3i3.281

Abstract

Model simulasi garis arus adalah suatu teknik simulasi yang dapat diterapkan guna meramalkan kinerja pendesakan injeksi air.Agar model ini dapat diterapkan, garis-garis arus yang keluar dari source harus tertahan dalam reservoir.Studi ini menjabarkan teknik untuk menahan garis arus agar tidak menembus batas reservoir yang sebagian batasnya berhubungan dengan aquifer.
PENGARUH INJEKSI PHOTASSIUM CHLORIDE (KCL) TERHADAP PERMEABILITAS BATUAN LAPANGAN X Mulia Ginting; Onnie Ridaliani; MG Sri Wahyuni
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 2 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v2i2.301

Abstract

Pada penelitian ini digunakan tiga sampel batuan sandstone dari lapangan X,.masing-masing sampel ditimbang berat kering dan berat basah kemudian diinjeksikan syntetic oil untuk mendapatkan permeabilitas awal, setelah itu dicuci dan dikeringkan kemudian sampel diinjeksi completion fluid dalam hal ini potassium chloride (KCl) dengan SG 1,16 untuk mendapatkan nilai permeabilitas akhir.Besar kecilnya faktor keberhasilan penggunaan KCL sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kualitas KCL yang digunakan, tekanan, dan konsentrasi KCL. Apabila KCL yang akan diinjeksikan ke reservoir mempunyai kualitas yang bagus, maka akan dapat diperoleh peningkatan permeabilitas yang optimal. Tekanan juga sangat berpengaruh pada KCL karena besar kecilnya tekanan pada penginjeksian KCL dapat mengakibatkan formasi di reservoir runtuh, sedangkan konsentrasi pada KCL harus dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui perbandingan fluida yang akan diinjeksikan. Sehingga dari penelitian ini dapat memberikan data perubahan permeabilitas, besarnya tekanan injeksi, serta konsentrasi KCL yang digunakan. Oleh karena itu penelitian ini merupakan studi awal skala laboratorium yang dapat memberikan informasi data awal sebelum dilaksanakan kemudian di lapangan X.PENGARUH INJEKSI PHOTASSIUM CHLORIDE (KCL) TERHADAP PERMEABILITAS BATUAN LAPANGAN X
PELATIHAN PENGOLAHAN SEDERHANA LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK DI DESA PETIR, SERANG – BANTEN Samsol Samsol; Rini Setiati; Puri Wijayanti; Mulia Ginting
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 3 No 2 (2021): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.812 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v3i2.10382

Abstract

Energi selalu dibutuhkan oleh umat manusia. Tanpa energi keberlangsungan hidup tidak akan berjalan mengingat semakin hari kebutuhan akan energi semakin meningkat. Energi tidak dapat diciptakan, oleh karena itu energi yang ada harus dimanfaatkan dan digunakan sehemat mungkin. Selain permasalahan kelangkaan bahan bakar yang berasal dari fossil (BBM dan gas), di Indonesia juga sedang mengalami permasalahan sampah. Adanya penumpukan sampah plastik dan permasalahan dalam pengolahannya, menyebabkan timbulnya polusi dan pencemaran sampai munculnya berbagai penyakit yang berasal dari sampah. Tujuan dari PKM ini adalah untuk membantu mengurangi permasalahan sampah dengan pemanfaatan sampah plastik menjadi salah satu sumber energi alternatif sebagai bahan bakar. Metode yang digunakan adalah percontohan pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Limbah plastik yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menimbulkan permasalahan pada lingkungan. Limbah plastik yang diolah menjadi bahan bakar alternatif ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan bakar pada motor mereka sehingga menghemat pembelian bensin. Jika dibina dengan baik, bahan bakar alternatif dari limbah plastik ini dapat dijual sehingga menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pembinaan masyarakat usia produkstif agar dapat beraktivitas yang positif dan memberikan penghasilan tambahan. Dengan mensosialisasikan pengetahuan dan teknologi dalam pemanfaatan limbah plastik maka masyarakat desa Petir, Serang dapat memperoleh bahan bakar yang dapat langsung digunakan untuk motor mereka sehingga menghemat pembelian bensin sekaligus dapat menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat.