Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita sehingga tinggi badannya sangat pendek bagi seusianya Kurangnya asupan gizi, terutama protein, memiliki kaitan langsung dengan kejadian stunting. Penelitian ini bertujuan menganalisis kandungan protein dalam soyghurt edamame untuk dijadikan makanan pendamping alternatif bagi penderita stunting serta memenuhi standar SNI 2981:2009. Jenis penelitian ini termasuk penelitian empiris yang dilakukan berdasarkan analisis data hasil percobaan di laboratorium. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan variasi perlakuan pada sari edamame, susu skim, serta starter.  Sampel A diberi perlakuan 5 (% b/v) susu skim, 87 (% v/v) sari edamame, dan 3 (% b/v) starter. Sampel B diberi perlakuan 10 (% b/v) susu skim, 80 (% v/v) sari edamame, dan 5 (% b/v starter). Sampel C diberi perlakuan 15 (% b/v) susu skim, 73 (% v/v) sari edamame, dan 7 (% b/v starter). Uji protein dilakukan menggunakan metode Kjeldahl. Perbedaan kombinasi perlakuan menunjukkan pengaruh signifikan terhadap hasil uji protein. Hasil uji protein sampel A sebesar 3.5947%, sampel B sebesar 3.3947%, dan sampel C sebesar 6.8143%. Ketiga perlakuan memenuhi syarat mutu yoghurt menurut SNI 2981:2009, yang menetapkan protein minimal sebanyak 2,7%. Perlakuan terbaik yang potensial sebagai MP-ASI alternatif bagi penderita stunting adalah perlakuan C yang mengandung protein sebesar 6.8143%
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024