Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa masyarakat Batak Angkola masih melaksanakan margondang dalam pesta perkawinan khususnya di Desa Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari enam orang, kepala desa, raja panusunan bulung, harajaon, hatobangon, anggota masyarakat yang sudah dan belum melaksanakan margondang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa margondang dilaksankan bukan karena pamer harta atau pun gengsi namun margondang dilaksanakan karena sudah menjadi adat istiadat. Hal lain margondang sudah dianggap dalam adat paling tinggi kedudukannya dari adat lainnya. Tradisi ini memang terbatas hanya dilaksaakan anggota masyarakat yang punya status sosial ekonomi memadai saja. Karena acara margondang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Adapun bagi anggota masyarakat yang tidak melaksanakan margondang dalam pesta perkawinan anaknya tidak dipermasalahkan dan tidak ada kewajiban bagi mereka yang tidak mampu mengelar acara margondang tersebut.Kata kunci: Budaya, Tradisi, Margondang, Batak Angkola
Copyrights © 2024